Sebuah tanah berukuran 16 meter × 8 meter akan dibuat pagar dengan pintu 3 meter. Jika biaya per meter Rp200.000,-, hitung total biaya!

Untuk menghitung biaya pembuatan pagar dari suatu tanah, kita harus mencari keliling tempatnya. Diketahuinya keliling memudahkan kita menghitung berapa dana yang diperlukan.



Jangan lupa, lihat bentuk tanahnya juga.
Jika soalnya seperti di atas, ada panjang dan lebar, berarti bentuknya persegi panjang.

Soal Pertama

Ok...
Kita kerjakan soalnya.


Soal:

1. Sebuah tanah berukuran 16 m dan 8 m akan dibuat pagar dengan pintu 3 meter. Jika biaya pembuatan per meter Rp200.000, hitung biaya total yang diperlukan!


Data pada soal:
  • Ukuran tanah
    Panjang 16 m
    Lebar 8 m
  • Dibuat pintu 3 meter.
  • Biaya pembuatan Rp200.000 per meter.


Mencari keliling

Kita hitung dulu keliling tanahnya.
  • Panjang (p)= 16 m
  • Lebar (l) = 8 m
Keliling persegi panjang = 2×p + 2×l
Keliling = 2×16 + 2×8
Keliling = 32 + 16
Keliling = 48 m



Mencari keliling dipotong pintu

Dalam soal dikatakan dibuat pintu sepanjang 3 meter.
Jadi, keliling tembok setelah dipotong pintu adalah:
= 48 - 3
= 45 meter.

Ingat ya!
Pintu dihitung ke dalam pembuatan pagar, sehingga harus dikurangi.


Mencari biaya total

Kita sudah dapat keliling yang akan dibuat pagar.
Yaitu 45 meter (keliling setelah dipotong pintu).

Biaya totalnya = keliling setelah dipotong pintu × biaya per meter
  • Keliling setelah dipotong pintu = 45 meter
  • Biaya per meter = Rp200.000
Biaya totalnya = 45 × Rp200.000
Biaya totalnya = Rp9.000.000

Jadi, dibutuhkan biaya Rp9.000.000,- rupiah untuk membangun pagarnya.

Soal Kedua

Sekarang kita kerjakan soal berikutnya.


Soal:

2. Sebuah tanah berbentuk persegi dengan panjang sisinya 8 meter. Hitunglah biaya pembuatan tembok jika dibuat pintu 2 meter dan biaya per meter Rp50.000,-!


Diketahui pada soal:
  • Tanah berbentuk persegi dengan panjang sisi 8 meter
  • Biaya pembuatan tembok per meter Rp50.000,-
  • Dibuat pintu 2 meter


Mencari keliling

Panjang sisi tanah (s) = 8 meter.

Tanah berbentuk persegi, maka kita gunakan keliling persegi untuk menghitung panjang tembok.

Keliling persegi panjang = 4×s
Keliling = 4×8
Keliling = 32 meter


Mencari keliling setelah dipotong pintu

Tanah itu akan dibuat pintu 2 meter.
Jadi kelilingnya harus dikurangi 2 meter untuk memberi ruang pada pintu.

Keliling setelah dipotong pintu = 32 - 2
Keliling setelah dipotong pintu = 30 meter.


Mencari biaya total

Keliling yang sudah dipotong pintu diketahui dan sekarang kita bisa mencari biaya total yang diperlukan.

Biaya totalnya = keliling setelah dipotong pintu × biaya per meter
  • Keliling setelah dipotong pintu = 30 meter
  • Biaya per meter = Rp50.000
Biaya totalnya = 30 × Rp50.000
Biaya totalnya = Rp1.500.000

Sehingga...
Biaya untuk pembuatan pagarnya adalah Rp1.500.000,-.


Baca juga ya:

Cara mengalikan (x-3)(x+2)! Akar persamaan kuadrat.

Masih bingung dengan proses perkalian seperti soal ini?
Nah, di sini akan dibahas bagaimana mendapatkan hasilnya. Perhatikan dengan baik ya, jangan sampai terlewat satu langkah.



Ok...
Langsung kita coba soalnya.

Soal pertama


Soal:

1. Hitunglah hasil perkalian dari (x-3)(x+2)!


Hasil perkalian dari kedua bentuk di atas dikenal juga dengan "cara penjabaran". Artinya keduanya dikalikan sehingga tidak ada lagi bentuk di dalam kurung.



Proses perkalian

Kita ikuti tanda panahnya dan mengalikan satu per satu.


Dimulai dari x berwarna biru.
  • x warna biru dikalikan dengan x warna hitam.
    x×x =
  • Selanjutnya x warna biru dikalikan dengan +2
    x×(+2) = +2x
Perkalian untuk x warna biru sudah selesai dan sekarang dilanjutkan dengan mengalikan -3 warna oranye.
  • -3 dikalikan dengan x
    -3×x = -3x
  • -3 dikalikan dengan +2
    -3×(+2) = -6


Penyusunan hasil perkalian

Di atas sudah diperoleh empat hasil perkalian (yang diwarna merah), yaitu:
  • +2x
  • -3x
  • -6
Terus, kita susun saja semuanya, deretkan seperti berikut.

= x² +2x-3x-6
  • 2x dan -3x bisa dikurangkan karena sama-sama memiliki x
  • 2x-3x = -x
    Tips!
    Kurangkan 2 dan 3, hasilnya -1
    Terus tambahkan x, menjadi -1x atau bisa ditulis -x saja.
  • x² tidak bisa dijumlahkan dengan 2x atau -3x, karena ada pangkat duanya. Jadi variabelnya tidak sama ya!
= x² - x - 6

Jadi...
(x-3)(x-2) = x² - x - 6

Bagaimana, sudah dimengerti??
Ulang lagi membacanya dari atas agar lebih paham lagi ya!

Soal kedua

Ok...
Kita coba soal berikutnya agar lebih paham cara perkalian seperti ini ya.

Soal:

2. Carilah hasil dari (2x-3)(x+4)!


Caranya masih sama dengan soal pertama.
Prosesnya sama ya, kita kalikan satu per satu.



Proses perkalian

Lihat lagi bentuk di bawah.





Mulai dari yang berwarna biru, yaitu 2x
  • 2x dikalikan dengan x
    2x×x = 2x²
  • Dilanjutkan dengan mengalikan 2x dengan +4
    2x×(+4) = +8x
Setelah selesai mengalikan 2x warna biru, sekarang giliran -3 warna oranye.
  • -3 dikalikan dengan x
    -3×x = -3x
  • -3 dikalikan dengan +4
    -3×(+4) = -12


Penyusunan hasil perkalian

Lihat yang diwarna merah, kita tulis lagi di bawah.
  • 2x²
  • +8x
  • -3x
  • -12
Susun ke-empatnya berjejer ke samping.

= 2x² +8x-3x-12
  • +8x dan -3x bisa dijumlahkan karena sama-sama memiliki x.
  • +8x-3x = +5x
= 2x² + 5x - 12

Jadi...
(2x-3)(x+4) = 2x² + 5x - 12

Nah...
Itulah cara mengalikan dua akar persamaan kuadrat. 
Semoga membantu ya!!



Baca juga ya:

Rumus volume tabung dan contoh soalnya

Tabung adalah bangun ruang atau dimensi tiga beralaskan lingkaran. Karena beralaskan lingkaran, untuk menghitung volumenya akan menggunakan luas lingkaran.


Rumus volume tabung

Untuk mendapatkan volume sebuah benda, kita kalikan luas alas dengan tingginya. Begitu juga dengan tabung, kita cari luas alas dan kalikan dengan tingginya.

Perhatikan gambar di bawah ini.


Dari gambar tabung tersebut, diketahui:
  • r = jari-jari alas tabung
  • t = tinggi tabung.
Luas alas tabung = luas lingkaran = π×r²
Tinggi tabung = t.

Kalikan keduanya untuk mendapatkan volumenya.

Volume tabung = luas alas × tinggi tabung

Volume tabung = π×r²×t.

Nah...
Kita sudah dapatkan rumus volume tabung.
Silahkan hafalkan agar mudah mengerjakan soalnya.

Soal pertama

Ok...
Kita coba soal pertama.


Soal:

1. Hitunglah volume tabung yang mempunyai jari-jari alas 7 cm dan tingginya 11 cm!


Dari soal diketahui data:
  • Jari-jari (r) = 7 cm
  • Tinggi (t) = 11 cm
Langsung saja masukkan data di atas ke rumus volume tabung.



Mencari volume


Volume tabung = π×r²×t
  • π bisa bernilai ²²∕₇ atau 3,14.
  • Karena jari-jarinya 7 cm, dan merupakan kelipatan dari 7, maka kita gunakan yang ²²∕₇

Volume tabung = ²²∕₇×7²×11
  • Masukkan π = ²²∕₇
  • r = 7
  • t = 11
Ingat!!
  • 7² = 7×7 = 49
Volume tabung = ²²∕₇×49×11
  • 49×11 = 539
Volume tabung = ²²∕₇×539
  • Bagi 539 dengan 7
    Hasilnya 77.
  • 7 dipenyebut 22, di bawah 22, hilang karena sudah membagi 539
Volume tabung = 22×77

Volume tabung = 1694 cm³

Itulah volume tabung yang dicari.
Ingat satuan volume ada pangkat tiganya ya.

Soal kedua

Soal:

2. Sebuah tabung dengan tinggi 20 cm dan jari-jari 10 cm, berapakah volumenya?


Data dari soal:
  • Jari-jari (r) = 10 cm
  • Tinggi (t) = 20 cm


Mencari volume tabung


Tulis dulu rumus volume tabung
Volume = π×r²×t
  • π yang digunakan pada soal ini adalah 3,14.
  • Sudah tahu alasannya?
    Karena jari-jarinya bukan kelipatan dari 7.

Volume tabung = 3,14×10²×20
  • Masukkan π = 3,14
  • r = 10
  • t = 20
  • 10² = 10×10 = 100
Volume tabung = 3,14×100×20

Volume tabung = 6280 cm³

Bagaimana, mudah kan menghitung volume kubus??

Soal ketiga

Soal:

3. Tabung dengan diameter alas 20 cm, tingginya 15 cm, hitunglah volumenya!


Dari soal diketahui:
  • Diameter alas = 20 cm
  • Tinggi (t) = 15 cm


Mencari jari-jari


Dalam soal diketahui diameter alasnya.
Kita harus ubah ke jari-jari.

Jari-jari adalah setengah dari diameter.

Diameter = 20 cm
Berarti jari-jari adalah setengah dari 20, yaitu 10 cm

Atau bisa juga dihitung dengan cara ini:

Jari-jari = diameter ÷ 2
Jari-jari = 20 ÷ 2
Jari-jari = 10 cm



Mencari volume tabung


Sekarang datanya menjadi:
  • Jari-jari (r) = 10 cm
  • Tinggi (t) = 15 cm
Volume = π×r²×t
  • π yang digunakan pada soal ini adalah 3,14.
  • Alasannya karena jari-jarinya tidak kelipatan dari 7.

Volume tabung = 3,14×10²×15
  • Masukkan π = 3,14
  • r = 10
  • t = 15
  • 10² = 10×10 = 100
Volume tabung = 3,14×100×15

Volume tabung = 4710 cm³


Baca juga ya:

Rumus cepat mencari luas segitiga sama sisi

Jika bertemu dengan soal mencari luas segitiga sama sisi, kita bisa menggunakan rumus cepat. Rumus yang memudahkan perhitungan dan jawaban diperoleh dalam waktu singkat.


Bagaimana rumus itu diperoleh?
Kita akan menggunakan cara biasa dan bantuan teori pitagoras. Nantinya diperoleh rumus jadi yang bisa digunakan untuk segitiga sama sisi.

Ingat!
Rumus yang diperoleh nanti hanya untuk segitiga sama sisi saja ya!
Segitiga lain tidak bisa menggunakan rumus cepat ini.

Memperoleh rumus cepatnya

Ok...
Sekarang kita mulai mencari rumus cepatnya.


Perhatikan segitiga sama sisi di atas.
  • Ketiga sisinya sama panjang.
    AB = BC = AC = a cm
  • BD dan CD setengah dari sisi segitiga = ½a


Mencari tinggi


Langkah pertama kita harus mencari tinggi dari segitiga sama sisi, yaitu AD.
Gunakan segitiga ADC yang siku-siku di D.

Kalau mau menggunakan segitiga ABD juga bisa kok, nanti hasilnya sama.

Baik, perhatikan lagi segitiga ADC.
  • Sisi miring AC = a
  • Sisi tegak CD = ½a
Karena ADC segitiga siku-siku, kita bisa mencari AD, yang berfungsi sebagai tinggi segitiga siku-siku sekaligus tinggi segitiga sama sisinya.

AC² = AD² + CD²
  • Masukkan data yang sudah diketahui
  • AC = a
  • CD = ½a
a² = AD² + (½a)²
  • (½a)² = ¼a²

a² = AD² + ¼a²
  • Pindahkan ¼a² ke ruas kiri sehingga menjadi -¼a²
a²-¼a² = AD
  • a² = ⁴∕₄a²
  • Kita buat seperti itu untuk menyamakan penyebut dengan ¼a²
⁴∕₄ a²-¼ a² = AD

³∕₄ a² = AD
  • Untuk mendapatkan AD, ruas di sebelah harus di akarkan ya
AD = √(³∕₄a²)
  • Akar ¼ adalah ½
  • Akar a² adalah a
  • Sedangkan 3 tetap di dalam akar karena tidak bisa diakarkan

AD = ½a√3



Memasukkan ke rumus luas


Tinggi segitiga sudah diperoleh dan sekarang kita masukkan ke rumus umum segitiga untuk mendapatkan rumus cepat segitiga sama sisi.

Rumus umum segitiga adalah:

Luas = ½×alas×tinggi
  • Alas = BC = a
  • Tinggi = AD = ½a√3
Luas = ½×a×½a√3

Luas = ¼×a²×√3

Nah...
Inilah rumus cepat memperoleh luas segitiga sama sisi.

Ingat!
Rumus luas = ¼×a²×√3 hanya bisa digunakan untuk segitiga sama sisi saja ya!!

Soal pertama

Sekarang kita terapkan rumus tersebut ke dalam soal.

Soal:

1. Segitiga sama sisi dengan panjang sisi 6 cm, hitunglah luasnya!


Yuk, langsung terapkan rumusnya untuk soal ini.

Data pada soal:
  • Panjang sisi segitiga sama sisi (a) = 6 cm.
Rumus luas segitiga sama sisi adalah:

Luas = ¼×a²×√3
  • Ganti a dengan 6
Luas = ¼×6²×√3

Luas = ¼×36×√3
  • ¼×36 = 9
Luas = 9×√3

Atau bisa ditulis:

Luas = 9√3 cm²

Bagaimana, cepat bukan??

Soal kedua

Ayo coba satu soal lagi agar lebih paham ya...

Soal:

2. Sebuah segitiga sama sisi dengan panjang sisi 8 cm, berapakah luasnya!


Cek dulu data pada soal:
  • Panjang sisi (a) = 8 cm
Masukkan data ini ke rumusnya langsung.

Luas = ¼×a²×√3
  • Ganti a dengan 8
Luas = ¼×8²×√3

Luas = ¼×64×√3
  • ¼×64 = 16
Luas = 16×√3

Luas = 16√3 cm²


Semoga membantu ya!!
Nanti kalau bertemu soal yang mencari luas segitiga sama sisi, bisa gunakan rumus ini.

 
Baca juga ya:

Sebuah kamar berbentuk persegi panjang berukuran 2,4m × 3½m. Berapakah luasnya?

Cara mencari luas masih sama, gunakan rumus umum yang sudah dipelajari. Karena ruangan berbentuk persegi panjang, berarti gunakan luas bangun ini.


Konsep soal

Untuk mendapatkan luas ruangan berbentuk persegi panjang, kita pakai rumus luas bangun ini. Masih ingat rumusnya?

Luas persegi panjang = p × l
  • p = panjang 
  • l = lebar
Itu saja kok dan hasilnya bisa diperoleh.

Cuma, pada soal angkanya aneh.
Karena tidak ada bilangan bulat. Keduanya berupa desimal dan pecahan.

Nah...
Kita harus melakukan pengubahan agar soalnya bisa dikerjakan dengan mudah.

Caranya:
  • Ubah kedua bilangan menjadi pecahan biasa.
  • Lalu kalikan.
Mengalikan dengan pecahan biasa jauh lebih mudah dibanding menggunakan desimal atau campuran.

Soal pertama

Ini soal pertama.

Soal:

1. Sebuah kamar berbentuk persegi panjang berukuran 2,4m × 3½m. Hitunglah luas kamar tersebut!


Berikut langkah-langkah pengerjaan soal:
  • Mengubah kedua bilangan menjadi pecahan biasa
  • Mengalikan kedua bilangan tersebut.


Mengubah kedua bilangan menjadi pecahan biasa


Ok...
Kita ubah dulu kedua bilangan tersebut menjadi pecahan biasa.
  • 2,4 = ²⁴∕₁₀ = ¹²∕₅
    Karena ada satu angka di belakang koma, yaitu angka 4 saja, maka pecahannya harus dibagi dengan 10.
    Selanjutnya sederhanakan 24 dan 10, keduanya sama-sama dibagi 2. Hasilnya 12 per 5.
  • 3½ = ⁷∕₂



Mengalikan keduanya


Kita gunakan rumus luas persegi panjang untuk mendapatkan luasnya.

Luas = p × l

Luas = ¹²∕₅ × ⁷∕₂

  • Kalikan 12 dengan 7 = 84
    Kalikan pembilang dengan pembilang
  • Kalikan 5 dengan 2 = 10
    Kalikan penyebut dengan penyebut
Luas = ⁸⁴∕₁₀
  • 84 per 10 kalau dibuat ke dalam desimal menjadi 8,4
  • Ingat, kalau dibagi sepuluh, dimana hanya punya satu angka nol, maka harus ada satu angka di belakang koma.

Luas = 8,4 m²

Satuan luasnya m² karena satuan panjangnya adalah meter di dalam soal.

Bagaimana, mudah bukan??


Soal kedua

Kita coba satu soal lagi untuk referensi tambahan.

Soal:

2. Sebuah halaman berukuran 2,7m × 3¹∕₃m. Hitunglah luasnya!


Langkahnya masih sama dengan soal pertama.
  • Kedua bilangan dijadikan pecahan campuran
  • Kalikan keduanya untuk mendapatkan luas.


Mengubah kedua bilangan menjadi pecahan biasa


Mari ubah dulu keduanya menjadi pecahan biasa.
  • 2,7 = ²⁷∕₁₀ 
    2,7 memiliki satu angka di belakang koma, sehingga harus dibagi 10
  • 3⅓ = ¹⁰∕₃

Baca link di atas untuk mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa.


Mengalikan keduanya


Setelah keduanya menjadi pecahan biasa, sekarang masukkan ke dalam rumus luas persegi panjang untuk mendapatkan luas halaman.

Luas = p × l

Luas = ²⁷∕₁₀ × ¹⁰∕₃


  • Sederhanakan 27 dan 3. 
    Keduanya sama-sama dibagi 3
  • Sederhanakan 10 dan 10
    Keduanya sama-sama dibagi 10
Dan diperoleh luas halamannya adalah 9 m²


Baca juga ya:

Luas segitiga 24 cm². Jika alasnya (3x+2) cm dan tingginya 6 cm, berapakah nilai x?

Karena diketahui luas segitiga, maka kita gunakan rumus luasnya untuk mendapatkan nilai x yang benar. Dengan melakukan pengubahan, kita bisa mendapatkan x berapa.


Soal pertama


Soal:

1. Luas segitiga 24 cm², alasnya (3x+2) cm dan tingginya 6 cm. Berapakah nilai x?


Diketahui pada soal:
  • Luas 24 cm²
  • Alasnya (3x+2) cm
  • Tinggi = 6 cm


Menghitung dengan rumus luas

Ok...
Sekarang masukkan data-data di atas ke dalam rumus luas segitiga.


  • Ganti luas dengan 24
  • Ganti alas dengan (3x+2)
  • Ganti tinggi dengan 6
Kemudian:
  • 2 dan 6 bisa disederhanakan
  • Caranya membagi keduanya dengan 2.
  • 1 per 1 bisa tidak ditulis, karena hasilnya 1


  • 3 dipindah ke ruas kiri menjadi pembagi karena ia menjadi pengali di ruas kanan


  • Pindahkan +2 ke ruas kiri menjadi -2
    Jika pindah ruas tandanya berubah ya, minus menjadi plus atau plus menjadi minus
  • Untuk mendapatkan x, bagi 6 dengan 3

Nah...
Diperoleh x = 2.

Bagaimana, sudah dimengerti ya??



Soal kedua


Soal:

2. Luas sebuah segitiga yang alasnya 12 cm dan tingginya (2x-2) cm adalah 36 cm². Hitunglah nilai x!


Ok...
Catat dulu data pada soal:
  • Luas = 36 cm²
  • Alasnya = 12 cm
  • Tinggi = (2x-2) cm


Menghitung dengan rumus luas

Sama seperti soal pertama, kita gunakan rumus luas segitiga untuk mendapatkan nilai x-nya berapa.




  • Ganti luas dengan 36
  • Ganti alas dengan 12
  • Ganti tinggi dengan (2x-2)
Kemudian:
  • 2 dan 12 bisa disederhanakan, keduanya dibagi dengan 2
  • 1 per 1 bisa tidak ditulis karena tidak mempengaruhi hasil.




Kemudian:
  • 6 di pindah ke ruas kiri menjadi pembagi, karena sebelumnya sebagai pengali
  • Kebalikan dari kali adalah bagi
Terus:
  • Pindahkan -2 ke ruas kiri menjadi +2
  • Untuk mendapatkan x, bagi 8 dengan 2, hasilnya 4
Nah...
Sudah diperoleh nilai x adalah 4.

Baca juga ya:

Berat karung berisi beras 50 kg. Jika berat bersih beras 48 kg, berapa persen taranya?

Masih ingat dengan tara?
Tara adalah berat pembungkusnya. Setelah tahu berapa beratnya, barulah diubah menjadi persen.


Konsep soal

Rumus yang digunakan sebagai berikut.

Tara = berat kotor (bruto) - berat bersih (netto).
  • Berat kotor adalah berat beras dengan pembungkusnya
  • Berat bersih (netto) adalah berat isi yang di dalam pembungkus.
  • Tara adalah berat pembungkusnya.
Untuk menghitung persentase tara gunakan rumus ini:



Jadi, langkah-langkah mencari persen tara adalah:
  • Menentukan berat tara
    Caranya dengan mengurangkan berat kotor dengan berat bersih
  • Masukkan tara ke dalam rumus persen tara

Soal pertama

Ok...
Kita coba soal pertama.

Soal :

1. Sebuah karung berisi beras beratnya 50 kg. Jika berat bersih beras 48 kg, hitunglah berapa persen taranya!


Kita akan mengikuti panduan yang sudah diberikan di atas.
  • Menentukan berat tara
  • Mengubah berat tara menjadi persen


Menentukan berat tara

Data yang diketahui pada soal:
  • Berat karung berisi beras disebut berat kotor (bruto)
    Bruto = 50 kg
  • Berat beras disebut berat bersih (netto)
    Netto = 48 kg
Tara = bruto - netto

Tara = 50 kg - 48 kg

Tara = 2 kg.



Menentukan persentase tara

Sekarang datanya menjadi:
  • Tara = 2 kg
  • Bruto = 50 kg
Masukkan data ini ke dalam rumus persen tara untuk mencari persentasesnya.


  • Masukkan nilai tara dan bruto
  • Kalikan 2 dengan 100 menjadi 200
  • Sedangkan 50 tetap karena tidak ada teman untuk perkalian
Kemudian:
  • Bagi 200 dengan 50
  • Hasilnya adalah 4%

Jadi...
Telah diperoleh kalau persentase taranya adalah 4%.

Bagaimana, mudah dimengerti kan??

Soal kedua

Ayo lanjutkan lagi ke soal berikutnya agar semakin paham cara mencari persentase tara.

Soal :

2. Berat beras dalam karung adalah 39 kg. Jika berat beras dan pembungkusnya 40 kg, berapa persen taranya?


Data pada soal:
  • Berat beras adalah netto
    Netto = 39 kg
  • Berat beras dan pembungkusnya adalah bruto
    Bruto = 40 kg


Mencari berat tara

Sekarang tentukan dulu berapa berat taranya.

Tara = bruto - netto
  • bruto = 40 kg
  • netto = 39 kg
Tara = 40 - 39

Tara = 1 kg



Menentukan persentase tara

Dan kita bisa menghitung persentase tara menggunakan data ini:
  • tara = 1 kg
  • bruto = 40 kg
Masukkan ke dalam rumus persentase tara.


  • Masukkan nilai tara dan bruto
  • 1 dikalikan dengan 100 menjadi 100
  • Sedangkan 40 tetap karena tidak ada kawan
Kemudian:
  • Bagi 100 dengan 40
  • Hasilnya adalah 2,5%
Nah...
Kita peroleh taranya adalah 2,5%.

Jadi seperti itulah cara mencari persen tara suatu benda. Pahami langkah-langkahnya agar paham dan tidak bingung ya!
Selamat belajar...


Baca juga ya: