Showing posts with label Campur. Show all posts
Showing posts with label Campur. Show all posts

Harga satu lusin buku Rp36.000. Berapa harga 20 buku?

Mendapatkan jawaban soal ini bisa menggunakan bantuan dari persamaan unit yang diketahui. Misalnya 1 lusin itu sama dengan berapa buah/biji.


Konsep soal

Kita harus mengetahui perubahan unit agar memudahkan perhitungan.

1 lusin = 12 buah (biji)

Nah...
Menggunakan data di atas kita bisa mencari harga per buah.

Jadi, langkah pengerjaan soalnya adalah:
  • Mencari harga satu buah buku
  • Caranya dengan membagi harga satu lusin dengan 12 buah
  • Setelah itu bisa dicari harga 20 buku dengan mengalikan harga per buku dan 20
Seperti itulah caranya.

Soal pertama

Ayo kita coba soal yang pertama.


Soal :

1. Harga satu lusin buku Rp36.000. Berapakah harga 20 buku?


Data pada soal:
  • Harga satu lusin buku Rp36.000


Mencari harga satu buku

Kita bisa mencari harga satu buku dengan cara membagi harga satu lusin buku dengan 12.

12 dari mana?
Ingat, 1 lusin adalah 12 buah.

Data:
  • Harga satu lusin buku Rp36.000
  • 1 lusin = 12 buah
Harga satu buah = harga satu lusin ÷ 12

Harga satu buah = Rp36.000 ÷ 12

Harga satu buah = Rp3.000

Nah...
Kita sudah mendapatkan harga satu buah buku, yaitu Rp.3.000,00



Mencari harga 20 buku

Sekarang datanya menjadi:
  • Harga satu buku adalah Rp3.000
Dan kita bisa mencari harga 20 buku.

Harga 20 buku dicari dengan mengalikan 20 dan harga satu buku.

Harga 20 buku =  20 × Rp3.000

Harga 20 buku = Rp60.000,00

Jadi...
Itulah cara mencari harga 20 buku jika diketahui harga satu lusinnya.

Soal kedua


Soal :

2. Budi membayar Rp45.000,00 untuk 10 buku. Berapakah harga satu lusin buku?


Diketahui pada soal:
  • Harga 10 buku adalah Rp45.000,00


Mencari harga satu buku

Harga satu bukulah yang dicari pertama kali.

Data:
  • Harga 10 buku Rp45.000,00

Mendapatkan harga satu buku caranya dengan membagi harga 10 buku dengan 10.

Harga satu buah = harga sepuluh buku ÷ 10

Harga satu buah = Rp45.000 ÷ 10

Harga satu buah = Rp4.500

Ok...
Harga satu buku sudah diperoleh.
Yaitu Rp4.500,00



Mencari harga satu lusin buku

Data terakhir adalah:
  • Harga satu buku adalah Rp4.500
  • 1 lusin = 12 buah

Harga 1 lusin buku diperoleh dengan mengalikan harga satu buku dan 12.

Harga 1 lusin =  12 × Rp4.500

Harga 1 lusin = Rp54.000,00

Ok...
Seperti itulah soal tentang lusin.
Semoga membantu ya...



Baca juga ya:

Mengubah 30 dm³/menit menjadi liter/detik

Jika ingin mengubah satuan suatu besaran, kita harus tahu perubahan dari satu satuan ke satuan yang lain. Ini sangat penting karena mempermudah pengerjaan soal.


Untuk soal kali ini, kita akan mengubah satuan debit.

Tahu debit itu apa?
Debit bisa dikatakan sebagai volume cairan yang mengalir dalam satuan waktu tertentu. Misalnya debit aliran sungai atau debit air yang mengucur lewat selang.

Perubahan satuan yang mendukung

Untuk volume dan waktu, ada beberapa perubahan satuan yang penting untuk diingat. Hafalkan agar kita mudah mengerjakan soal seperti ini.

Perubahan satuannya adalah:
  • 1 dm³ = 1 liter
  • 1 liter = 1000 ml
  • 1 dm³ = 1000 cm³ = 1000 ml
  • 1 cm³ = 1 ml (mili liter)
  • 1 jam = 60 menit
  • 1 menit = 60 detik

Nah...
Perubahan satuan di ataslah yang akan digunakan untuk memecahkan soal kita.

Soal pertama


Soal:

1. Ubahlah 30 dm³/menit menjadi liter/detik!


Data pada soal adalah:
  • Debit 30 dm³/menit
Langkah-langkah mengerjakan soalnya seperti berikut:
  • Ubah dm³ menjadi liter
  • Ubah menit menjadi detik


Mengubah satuannya

Baik...
Perhatikan perhitungan di bawah ini ya.


  • Kita bisa membuat bentuk debitnya menjadi pecahan seperti di atas.
  • Per menit di bagian bawah, artinya sama dengan dibagi 1 menit.


  • Ingat:
    1 dm³ = 1 liter, Sehingga bagian dm³ dikali 1 liter
    1 menit = 60 detik, sehingga bagian menit dikali dengan 60 detik


  • Sederhanakan dengan menghilangkan satu nol pada 30 dan 60.
  • Dari 3 per 6, kita sederhanakan lagi lewat membagi keduanya dengan 3. Sehingga menjadi 1 per 2.
Atau jika dibuat bentuk desimal menjadi 0,5 liter/detik.

Jadi...
Kita sudah dapatkan bahwa 30 dm³/menit = 0,5 liter/detik.


Soal kedua


Soal:

2. Kerjakan 15 dm³/menit = .... ml/detik!


Masih menggunakan prinsip perubahan yang sama, yaitu dengan mengubah masing-masing satuan.
  • dm³ menjadi ml
  • menit menjadi detik
Mari kita kerjakan.



  • Ubah bentuk debitnya menjadi pecahan, dimana bagian bawah dibagi dengan 1 menit.
  • 15 dm³/menit sama dengan 15 dm³ per 1 menit



  • 1 dm³ = 1000 ml
    Sehingga bagian dm
    ³ dikali dengan 1000 ml
  • 1 menit = 60 detik
    Sehingga kita kalikan dengan 60 detik

Selanjutnya:
  • Bagi 15000 dengan 60
  • Hasilnya adalah 250

Jadi...
Kita sudah mendapatkan hasilnya yaitu 250 ml/detik.


Baca juga ya:

Sebuah kamar tidur berukuran 3,2 meter dan 2½ meter. Hitunglah luas dan kelilingnya!

Menghitung luas dan keliling sebuah kamar masih menggunakan cara yang sama untuk menghitung luas dan keliling sebuah bangun datar.



Dilihat dari ukuran kamarnya, bentuknya adalah persegi panjang. Karena ukuran kedua sisi yang diketahui tidak sama.

Konsep soal

Panduan untuk mengerjakan soalnya, karena sisinya berbentuk bilangan desimal dan pecahan, adalah sebagai berikut:
  • Ubah kedua bentuk ukuran menjadi pecahan biasa.
  • Kalikan keduanya untuk mendapatkan luasnya. Sedangkan keliling mengikuti rumus yang diberikan di bawah.
Itulah langkah umumnya.

Atau kita bisa melakukan seperti ini:
  • Ubah keduanya menjadi bilangan desimal
  • Lalu kalikan dengan cara susun, seperti mengalikan dua bilangan puluhan, untuk mendapatkan luas.
Silahkan pilih, hasilnya sama.

Soal pertama


Soal:

1. Sebuah kamar berukuran 3,2 meter dan 2½ meter. Hitunglah luas dan keliling kamar tersebut!


Data pada soal:
  • Panjang kamar = 3,2 meter
  • Lebar kamar = 2½ meter


Mengubah kedua ukuran ke pecahan biasa


Ukuran kamarnya adalah:
  • 3,2 meter
  • 2½ meter
3,2 = ³²∕₁₀
2½ = ⁵∕₂

Inget lagi ya cara mengubah bentuk desimal dan pecahan campuran menjadi pecahan biasa.

Artikel yang membantu:


Mencari keliling


Sekarang kita cari kelilingnya dulu.

Keliling kamar sama dengan keliling persegi panjang.

Keliling kamar = 2×(p+l)
Keliling kamar = 2×(³²∕₁₀+⁵∕₂)
  • Panjang = ³²∕₁₀
  • Lebar = ⁵∕₂
Keliling kamar = 2×(³²∕₁₀+⁵∕₂×⁵∕₅)
  • Samakan penyebutnya, menjadi 10 semua.
  • Karena itu kita kalikan ⁵∕₂ dengan ⁵∕₅ agar penyebutnya menjadi 10.
Keliling kamar = 2×(³²∕₁₀+²⁵∕₁₀)
Keliling kamar = 2×(⁵⁷∕₁₀)
  • Kalikan 2 dengan 57 menjadi 114
  • Sedangkan 10 tetap karena tidak ada kawan untuk pengalinya.
Keliling kamar = ¹¹⁴∕₁₀ meter.

Bentuk di atas bisa diubah menjadi desimal, yaitu 11,4 meter.



Mencari luas


Kelilingnya sudah diperoleh dan sekarang kita hitung luasnya.

Luas = p × l
  • Panjang = ³²∕₁₀
  • Lebar = ⁵∕₂
Luas = ³²∕₁₀ × ⁵∕₂
  • Kalikan 32 dengan 5 menjadi 160
  • Kalikan 10 dengan 2 menjadi 20
Luas = ¹⁶⁰∕₂₀ m²
  • Kita bagi 160 dengan 20, hasilnya 8
Luas = 8 m².

Nah...
Kita sudah dapatkan apa yang dicari.
  • Keliling = 11,4 meter
  • Luas = 8 m²
Soal kedua


Soal:

2. Lahan kebun Pak Narjo berukuran 4,2 meter dan 8,5 meter. Berapakah luas dan keliling kebun Pak Narjo?


Cek data pada soal:
  • Panjang = 4,2 meter
  • Lebar = 8,5 meter


Mengubah kedua ukuran ke pecahan biasa


Ukuran kamarnya adalah:
  • 4,2 meter
  • 8,5 meter
4,2 = ⁴²∕₁₀
8,5 = ⁸⁵∕₁₀



Mencari keliling


Kelilingnya bisa dihitung sekarang menggunakan rumus keliling persegi panjang.

Keliling kamar = 2×(p+l)
Keliling kamar = 2×(⁴²∕₁₀+⁸⁵∕₁₀)
  • Panjang = ⁴²∕₁₀
  • Lebar = ⁸⁵∕₁₀
Keliling kamar = 2×(¹²⁷∕₁₀)
  • Kalikan 2 dengan 127 menjadi 254
  • Sedangkan 10 tetap karena tidak ada kawan untuk perkaliannya.
Keliling kamar = ²⁵⁴∕₁₀
  • 254 dibagi 10 menjadi 25,4.
Keliling kamar = 25,4 meter.



Mencari luas



Luas = p × l
  • Panjang = ⁴²∕₁₀
  • Lebar = ⁸⁵∕₁₀
Luas = ⁴²∕₁₀ × ⁸⁵∕₁₀
  • Kalikan 42 dengan 85 menjadi 3570
  • Kalikan 10 dengan 10 menjadi 100
Luas = ³⁵⁷⁰∕₁₀₀

Luas = 35,70 m²

Itulah cara mencari keliling dan luas sebuah kamar dan lahan.
Semoga membantu ya...

Baca juga ya:

Mencari dua kelipatan persekutuan pertama dari 4 dan 6.

Kelipatan persekutuan artinya kelipatan yang nilainya sama dari dua buah bilangan yang diberikan. Cara mencarinya mudah kok.


Apa ini mirip KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)?
Iya mirip.

Hanya di sini kita harus mencari dua kelipatan yang sama.

Soal pertama

Kita langsung saja coba soalnya agar lebih paham. Nanti dijelaskan kok bagaimana cara mendapatkan jawabannya.


Soal:

1. Carilah dua kelipatan persekutuan pertama dari 4 dan 6!


Langkahnya seperti apa?
  • Buat kelipatan atau perkalian dari 4 dan 6
  • Cari dua bilangan yang hasilnya sama dari kelipatan 4 dan 6.


Mencari kelipatan dari 4 dan 6

Kelipatan 4 adalah perkalian dari 4.
Begitu juga dengan kelipatan dari 6.

Kelipatan 4 = 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36, 40,....
Kelipatan 6 = 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60,....



Menentukan kelipatan persekutuan

Kelipatan persekutuan adalah hasil perkalian yang sama.
Coba lihat yang diwarna merah di atas.
  • 12 ada di kelipatan 4 dan 6
  • 24 ada di kelipatan 4 dan 6.
Nah...
12 dan 24 adalah dua kelipatan persekutuan dari 4 dan 6. Karena 12 dan 24 ada di perkalian 4 dan ada diperkalian 6.

Bagaimana, mudah sekali kan??

Jadi...
Jawaban soal pertama adalah 12 dan 24.

Soal kedua

Ok...
Coba lagi soal berikutnya.

Soal:

2. Tentukanlah tiga kelipatan pertama dari 3 dan 6!


Langkahnya masih sama dengan soal pertama.
Cari dulu perkalian dari 3 dan 6.


Mencari kelipatan dari 3 dan 6

Berikut adalah kelipatan masing-masing bilangan.

Kelipatan 3 = 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30,...
Kelipatan 6 = 612, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60,....



Menentukan tiga kelipatan persekutuan pertama

Lihat kelipatan dari 3 dan 6 di atas.
Kita bisa lihat bahwa:
  • 6 ada di kelipatan 3 dan 6
  • 12 ada di kelipatan 3 dan 6
  • 18 ada di kelipatan 3 dan 6
Jadi...
6, 12 dan 18 adalah tiga kelipatan persekutuan pertama dari 3 dan 6.

Mudah kan?

Seperti itulah cara menentukan tiga kelipatan persekutuan pertama dari dua bilangan yang diberikan. Semoga membantu...


Baca juga ya:

Berat karung berisi beras 50 kg. Jika berat bersih beras 48 kg, berapa persen taranya?

Masih ingat dengan tara?
Tara adalah berat pembungkusnya. Setelah tahu berapa beratnya, barulah diubah menjadi persen.


Konsep soal

Rumus yang digunakan sebagai berikut.

Tara = berat kotor (bruto) - berat bersih (netto).
  • Berat kotor adalah berat beras dengan pembungkusnya
  • Berat bersih (netto) adalah berat isi yang di dalam pembungkus.
  • Tara adalah berat pembungkusnya.
Untuk menghitung persentase tara gunakan rumus ini:



Jadi, langkah-langkah mencari persen tara adalah:
  • Menentukan berat tara
    Caranya dengan mengurangkan berat kotor dengan berat bersih
  • Masukkan tara ke dalam rumus persen tara

Soal pertama

Ok...
Kita coba soal pertama.

Soal :

1. Sebuah karung berisi beras beratnya 50 kg. Jika berat bersih beras 48 kg, hitunglah berapa persen taranya!


Kita akan mengikuti panduan yang sudah diberikan di atas.
  • Menentukan berat tara
  • Mengubah berat tara menjadi persen


Menentukan berat tara

Data yang diketahui pada soal:
  • Berat karung berisi beras disebut berat kotor (bruto)
    Bruto = 50 kg
  • Berat beras disebut berat bersih (netto)
    Netto = 48 kg
Tara = bruto - netto

Tara = 50 kg - 48 kg

Tara = 2 kg.



Menentukan persentase tara

Sekarang datanya menjadi:
  • Tara = 2 kg
  • Bruto = 50 kg
Masukkan data ini ke dalam rumus persen tara untuk mencari persentasesnya.


  • Masukkan nilai tara dan bruto
  • Kalikan 2 dengan 100 menjadi 200
  • Sedangkan 50 tetap karena tidak ada teman untuk perkalian
Kemudian:
  • Bagi 200 dengan 50
  • Hasilnya adalah 4%

Jadi...
Telah diperoleh kalau persentase taranya adalah 4%.

Bagaimana, mudah dimengerti kan??

Soal kedua

Ayo lanjutkan lagi ke soal berikutnya agar semakin paham cara mencari persentase tara.

Soal :

2. Berat beras dalam karung adalah 39 kg. Jika berat beras dan pembungkusnya 40 kg, berapa persen taranya?


Data pada soal:
  • Berat beras adalah netto
    Netto = 39 kg
  • Berat beras dan pembungkusnya adalah bruto
    Bruto = 40 kg


Mencari berat tara

Sekarang tentukan dulu berapa berat taranya.

Tara = bruto - netto
  • bruto = 40 kg
  • netto = 39 kg
Tara = 40 - 39

Tara = 1 kg



Menentukan persentase tara

Dan kita bisa menghitung persentase tara menggunakan data ini:
  • tara = 1 kg
  • bruto = 40 kg
Masukkan ke dalam rumus persentase tara.


  • Masukkan nilai tara dan bruto
  • 1 dikalikan dengan 100 menjadi 100
  • Sedangkan 40 tetap karena tidak ada kawan
Kemudian:
  • Bagi 100 dengan 40
  • Hasilnya adalah 2,5%
Nah...
Kita peroleh taranya adalah 2,5%.

Jadi seperti itulah cara mencari persen tara suatu benda. Pahami langkah-langkahnya agar paham dan tidak bingung ya!
Selamat belajar...


Baca juga ya:

Harga dua lusin pulpen Rp36.000,00. Berapa harga setengah kodi?

Dari soal kan diketahui harga dua lusin. 
Nah, dari sinilah kita mulai perhitungan. Menggunakan data ini, harga per biji diketahui dan akhirnya menemukan jawaban yang dicari.


Konsep soal

Cara pengerjaan soal ini sebagai berikut :
  • Mencari harga satu pulpen menggunakan data "dua lusin pulpen harganya Rp36.000,00
  • Setelah itu menghitung banyak setengah kodi dikalikan harga per biji pulpen
Konversi satuan yang membantu perhitungan adalah:
  • 1 lusin = 12 buah
  • 1 kodi = 20 buah
Dari data di atas, kita bisa dengan mudah mencari jawaban yang ditanyakan.

Bagaimana, sudah siap menyambut soalnya?
Ok...
Silahkan baca di bawah.

Soal pertama

Setelah tahu konsep soalnya, sekarang dilanjutkan dengan melakukan perhitungan.

Soal :

1. Harga dua lusin pulpen adalah Rp36.000,00. Berapakah harga setengah kodinya?


Cari harga per pulpen lebih dulu menggunakan data :
  • Dua lusin pulpen harganya Rp36.000,00


Harga per biji pulpen

Dua lusin = 2 × 12
Dua lusin = 24 buah.

24 buah pulpen ini harganya Rp36.000,00

Jadi...
Untuk mendapatkan harga satu buah pulpen adalah dengan membagi 36.000 dengan 24.

Harga satu pulpen = 36.000 ÷ 24
Harga satu pulpen = 1.500.

Di sini kita sudah peroleh bahwa harga satu pulpen adalah Rp1.500,00.



Mencari jumlah setengah kodi

Dari konsep di atas, kita tahu bahwa:
  • 1 kodi = 20 buah
Sekarang cari berapa setengah kodi.

Setengah kodi = ½ × satu kodi
Setengah kodi = ½ × 20
  • ½ × 20 artinya sama dengan membagi 20 dengan 2
  • 20 dibagi 2 = 10
Setengah kodi = 10



Mencari harga setengah kodi

Sekarang datanya adalah:
  • Harga satu pulpen = Rp1.500,00
  • Setengah kodi = 10 buah
Maka, menghitung harga setengah kodi caranya mengalikan harga satu pulpen dengan 10 buah.

Harga setengah kodi = harga satu pulpen × setengah kodi
Harga setengah kodi = Rp1.500,00 × 10
Harga setengah kodi = Rp15.000,00

Nah...
Itulah harga setengah kodi pulpen, yaitu Rp15.000,00

Soal kedua

Ayo lanjutkan dengan soal berikutnya agar lebih paham dengan satuan lusin dan kodi.

Soal :

2. Harga satu kodi penghapus adalah Rp50.000,00. Hitunglah harga dua lusin penghapus!


Cara pengerjaan soalnya sama dengan soal pertama, hanya saja perhitungan dimulai dari kodi kemudian menjadi lusin.

Data pada soal:
  • Harga satu kodi penghapus Rp50.000,00


Harga per biji penghapus

Diketahui:
  • Harga satu kodi Rp50.000,00
  • Satu kodi = 20 buah
Agar mendapatkan harga satu penghapus, maka bagi harga satu kodi dengan 20.

Harga satu penghapus = 50.000 ÷ 20
Harga satu penghapus = 2.500.

Sampai di sini diperoleh harga satu penghapus adalah Rp2.500,00



Mencari harga dua lusin penghapus

Data yang sudah diperoleh adalah:
  • Harga satu penghapus = Rp2.500,00
  • Dua lusin = 2×12 buah = 24 buah.
Ingat!
Satu lusin = 12 buah

Harga dua lusin penghapus = harga satu penghapus × dua lusin
Harga dua lusin penghapus = Rp2.500,00 × 24
Harga dua lusin penghapus = Rp60.000,00

Nah...
Itulah harga dua lusin penghapus, yaitu Rp60.000,00


Baca juga ya :

Banyak Kelas Tiga ada 30 orang. Jika 10% siswa tidak masuk, berapa orang yang masuk?

Siswa yang tidak masuk diketahui dalam bentuk persen. Kita harus menggunakannya untuk mendapatkan berapa orang tidak masuk dari tiga puluh yang ada. Sehingga bisa diperoleh jawaban berapa orang yang masuk sekolah.


Konsep soal

Terus, bagaimana cara mencari banyak siswa yang tidak masuk?
Caranya mudah.
Tinggal kalikan saja persentase siswa tidak masuk dengan jumlah seluruh siswa.

Siswa tidak masuk = persentase siswa tidak masuk × banyak seluruh siswa

Nah...
Rumusnya sangat sederhana dan mudah dikerjakan.

Cuma kita harus ingat cara mengalikan dengan persen saja.
Nanti akan dijelaskan lebih lanjut pada pembahasan soalnya.

Soal pertama

Ok...
Kita coba soal pertama.


Soal :

1. Siswa kelas tiga ada 30 orang dan jika 10% tidak masuk, berapa orang yang masuk sekolah?


Data pada soal adalah :
  • Jumlah siswa 30 orang
  • Siswa tidak masuk 10%
Langkah pengerjaan soal adalah :
  • Mencari jumlah siswa tidak masuk menggunakan data 10%
  • Mencari siswa masuk dengan cara mengurangkan jumlah seluruh siswa dengan siswa yang tidak masuk


Mencari banyak siswa tidak masuk


Banyak siswa yang tidak masuk dicari dengan mengalikan persentase dari jumlah seluruh siswa.

Banyak siswa tidak masuk = persentase siswa tidak masuk × jumlah seluruh siswa



  • 10% diubah menjadi pecahan, ¹⁰∕₁₀₀
  • Kalikan 10 dengan 30 menjadi 300
  • Sedangkan 100 di penyebut tetap karena tidak ada kawan untuk perkalian



Sudah diperoleh banyak siswa tidak masuk ada 3 orang.



Mencari banyak siswa yang masuk


Dari hasil perhitungan di atas sudah diperoleh kalau banyak siswa yang tidak masuk ada 3 orang.
Untuk mencari banyak siswa yang masuk langkahnya mudah.

Banyak siswa masuk = jumlah seluruh siswa - banyak siswa tidak masuk
  • Jumlah seluruh siswa = 30 orang
  • Banyak siswa tidak masuk = 3 orang

Banyak siswa masuk = 30 - 3
Banyak siswa masuk = 27 orang.

Bagaimana, mudah bukan?
Seperti itulah cara mendapatkan banyak siswa yang masuk ketika diketahui persentase siswa yang tidak masuk.

Alternatif cara soal pertama

Masih menggunakan soal pertama.
Datanya adalah :
  • Persentase siswa tidak masuk = 10%
  • Banyak siswa = 30 orang
Untuk cara alternatif, cari dulu persentase siswa yang masuk.




Persentase siswa masuk = Total persentase - persentase siswa tidak masuk
  • Total persentase selalu 100%
  • Persentase siswa tidak masuk = 10% (diketahui pada soal)
Persentase siswa masuk = 100% - 10%
Persentase siswa masuk = 90%



Selanjutnya, bisa dicari banyak siswa yang masuk.

Banyak siswa masuk = persentase siswa masuk × jumlah seluruh siswa




Nah...
Langsung diperoleh banyak siswa yang masuk adalah 27 orang.
Hasilnya sama dengan cara pertama di atas.

Soal kedua

Ok...
Kita lanjutkan dengan soal berikutnya. Masih menggunakan prinsip yang sama dengan soal sebelumnya.


Soal :

2. Ibu mempunyai 40 telur. 5% telurnya pecah, berapa telur yang tidak pecah?


Catat dulu data pada soal :
  • Jumlah telur = 40 butir
  • Telur pecah = 5%
Langkah mengerjakan soalnya :
  • Mencari banyak telur yang pecah yaitu mengalikan persentase telur pecah dengan jumlah seluruh telur
  • Mencari banyak telur tidak pecah, yaitu mengurangkan jumlah telur seluruhnya dengan telur yang pecah


Mencari banyak telur yang pecah


Banyak telur pecah dicari yaitu mengalikan persentase telur pecah dengan jumlah seluruh telur.

Banyak telur pecah = persentase telur pecah × jumlah seluruh telur


  • Kalikan 5 dengan 40 menjadi 200
  • Sedangkan 100 di bagian bawah (penyebut) tetap karena tidak ada kawan pengali
Hasilnya telur pecah ada 2 butir.



Mencari banyak telur tidak pecah


Data sekarang menjadi :
  • Jumlah seluruh telur = 40 butir
  • Telur pecah = 2
Mendapatkan telur tidak pecah sangat mudah.
Tinggal kurangkan jumlah seluruh telur dengan telur pecahnya.
Itu saja.

Banyak telur tidak pecah = jumlah seluruh telur - telur pecah

Banyak telur tidak pecah = 40 - 2

Banyak telur tidak pecah = 38 butir.


Alternatif cara soal kedua

Cara alternatif soal kedua yaitu mencari persentase telur yang tidak pecah.

Data :
  • Persentase telur pecah = 5%
  • Persentase telur total = 100%
    Untuk persentase telur seluruhnya atau total selalu berjumlah 100%
Persentase telur tidak pecah = persentase telur total - persentase telur pecah
Persentase telur tidak pecah = 100% - 5%
Persentase telur tidak pecah = 95%



Sekarang kita cari banyak telur tidak pecah.

Banyak telur tidak pecah = persentase telur tidak pecah × jumlah telur seluruhnya
  • Persentase telur tidak pecah = 95%
  • Jumlah telur seluruhnya = 40 butir


Hasilnya sama kan?

Ok...
Sekian dulu dari saya, selamat belajar dan semoga membantu ya...


Baca juga ya :