Showing posts with label Campur. Show all posts
Showing posts with label Campur. Show all posts

Katanya Viral, Yuk Coba Kerjakan Soal Ini : 9 - 3÷⅓ + 1 = ...

Ini adalah soal hitung campur. Beberapa orang mendapatkan jawaban berbeda karena pemahaman cara mengerjakannya.


Soal ini bisa dikerjakan dengan mudah menggunakan aturan yang sudah ada. Bagian mana yang harus dikerjakan lebih dulu dan bagian mana selanjutnya.

Aturan yang harus dipenuhi adalah :
  1. Bagian di dalam kurung dikerjakan paling awal
  2. Kedua, kerjakan bentuk pangkat
  3. Ketiga, lakukan perkalian dan pembagian
  4. Terakhir kerjakan penjumlahan dan pengurangan
Itulah tahapan-tahapan agar bisa mengerjakan soal ini.

Soal

Mari kita kerjakan soalnya.


Soal :

1. Hitunglah hasil dari 9 - 3÷⅓ + 1 = ...


Ayo kerjakan soalnya menggunakan aturan yang sudah ditulis di atas.

Tulis lagi soalnya.

= 9 - 3÷⅓ + 1

  • Pada soal tidak ada tanda kurung, jadi lanjut ke langkah kedua
  • Langkah kedua adalah mengerjakan perkalian dan pembagian lebih dulu
  • Karena di soal hanya ada pembagian (perkalian tidak ada), kerjakan yang pembagian dulu
  • Hitung 3÷⅓
= 9 - 3׳∕₁ + 1
  • Ketika 3÷⅓, maka tanda bagi diubah menjadi perkalian
  • Dan pecahan di belakang tanda bagi, ⅓ dibalik menjadi ³∕₁
  • 3׳∕₁ = ⁹∕₁
  • ⁹∕₁ = 9
= 9 - 9 + 1

= 0 + 1

= 1

Jadi...
Jawaban dari soal di atas adalah 1.

Jangan sampai salah hitung ya!!
Pahami aturannya dan pasti kita mendapatkan jawaban yang benar.

Soal kedua

Kita coba soal yang kedua, masih mirip dengan yang pertama, tetapi diubah sedikit agar paham dengan aturannya.


Soal :

1. Hitunglah hasil dari 9 - 3×2 + 1 ÷ ⅓ = ...


Tulis lagi soalnya

9 - 3×2 + 1 ÷ ⅓
  • Aturan pertama, mengerjakan yang di dalam kurung
  • Karena tidak ada tanda kurung pada soal, kita langsung ke aturan kedua
  • Di soal ada perkalian dan pembagian, jadi kita kerjakan ini dulu
Selanjutnya :
  • Kerjakan 3×2 = 6
  • Kerjakan 1 ÷ ⅓
9 - 6 + 1 ׳∕₁
  • Untuk pembagian, ingat tanda bagi diubah menjadi perkalian
  • Pecahan di belakang tanda bagi, ⅓, dibalik menjadi ³∕₁
  • 1 × ³∕₁ = ³∕₁
  • ³∕₁ = 3
= 9 - 6 + 3
  • Sekarang soal hanya terdiri dari pengurangan dan penjumlahan
  • Kerjakan yang mana dulu?
    Dikerjakan dari depan ya!!
  • Berarti dikurangkan dulu
  • 9-6 = 3
= 3 + 3
  • Karena hanya ada penjumlahan, tambahkan saja 3 dengan 3
= 6.

Inilah jawaban yang benarnya.
Bagaimana, mudah sekali bukan?

Jangan sampai bingung lagi ya!!
Pahami aturan yang berlaku dan jawaban anda pasti benar.


Baca juga ya :

Luas tanah Pak Adi 300 m². Seperempat untuk padi, sepertiga untuk jagung, dan sisanya untuk sayur. Berapa luas masing-masing tanaman?

Untuk mencari luas tanah yang diketahui bagian per bagian, caranya sangat mudah. Kita tinggal kalikan dengan luas tanah total.



Konsep soal

Untuk soal tipe ini, ada beberapa langkah yang diperlukan untuk menghitung luas tanah masing-masing tanaman.

Langkahnya sebagai berikut :
  • Mencari besar bagian dari sayuran
  • Hitung luas tanah masing-masing untuk padi, jagung dan sayuran.
Nah...
Itulah gambaran besar soalnya.

Sekarang kita coba kerjakan agar lebih paham ya!

Contoh soal 1

Baik...
Lihat lagi soalnya.


Soal :

1. Luas tanah Pak Adi adalah 300 m². Seperempat untuk padi, sepertiga untuk jagung dan sisanya ditanami sayuran. Berapakah luas tanah masing-masing untuk setiap tanaman?


Kita hitung bagian untuk sayur.


Bagian untuk sayur

Dalam soal diketahui :
  • Padi = ¼
  • Jagung = ⅓
  • Sisanya sayuran
Jika diketahui bagian, maka totalnya selalu 1.

Total bagian tanah = bagian padi + bagian jagung + bagian sayur


  • Samakan penyebutnya menjadi 12
Dan diperoleh bagian dari sayur adalah ⁵∕₁₂



Luas tanah padi

Sekarang kita mulai mencari luas tanah untuk masing-masing tanaman.
  • Bagian padi = ¼
  • Luas tanah total = 300 m²
Luas tanah padi = bagian padi × luas tanah total

Luas tanah padi = ¼ × 300

Luas tanah padi = 75 m²



Luas tanah jagung

Lihat datanya :
  • Bagian jagung = ⅓
  • Luas tanah total = 300 m²
Luas tanah jagung = bagian jagung × luas tanah total

Luas tanah jagung = ⅓ × 300

Luas tanah jagung = 100 m²



Luas tanah sayur

Dari hasil perhitungan sudah diperoleh :
  • Bagian sayur = ⁵∕₁₂
  • Luas tanah total = 300 m²
Luas tanah sayur = bagian sayur × luas tanah total

Luas tanah sayur = ⁵∕₁₂ × 300

Luas tanah sayur = 125 m²

Nah...
Sudah diperoleh luas masing-masing tanaman.

Padi = 75 m²
Jagung = 100 m²
Sayur = 125 m²

Bagiamana, sudah dimengerti ya?
Jika belum, coba ulangi lagi membaca dari awal.

Alternatif mencari luas tanah sayur

Kita akan menggunakan perhitungan yang sebelumnya, yaitu hasil dari luas tanah padi dan jagung.
  • Luas padi = 75 m²
  • Luas jagung = 100 m²
Di sini kita tidak perlu mencari bagian dari sayur. Menggunakan dua hasil perhitungan di atas, luas tanah untuk sayur langsung ditemukan.

Sekarang datanya menjadi :
  • Luas tanah total = 300 m²
  • Luas padi = 75 m²
  • Luas jagung = 100 m²
Perhatikan rumus ini.

Luas tanah total = luas padi + luas jagung + luas sayur

300 = 75 + 100 + sayur

300 = 175 + sayur

sayur = 300 - 175

sayur = 125 m².

Nah....
Hasil yang diperoleh sama bukan??

Contoh soal 2


Soal :

2. Dari tanah seluas 500 m², Pak Suri membuat kolam seperlima bagian, kebun setengah bagian, sepersepuluh bagian untuk kandang sapi dan sisanya untuk tanaman sayur. Berapa luas masing-masing bagian?


Langsung saja hitung satu per satu dari bagian yang ada.

Data dari soal :
  • Luas tanah 500 m²
  • Kolam = ¹∕₅
  • Kebun = ½
  • Kandang = ¹∕₁₀


Bagian kolam

Bagian kolam adalah ¹∕₅.

Untuk mendapatkan luasnya, kalikan saja bagian kolam dengan luas tanah yang ada.

Kolam = ¹∕₅ × 500 m²
Kolam = 100 m²



Bagian kebun

Bagian kebun adalah ½ dari luas tanah.

Luas kebun = ½ × 500
Luas kebun = 250 m²



Bagian kandang

Kandang dibuat dari ¹∕₁₀ bagian tanah.

Kandang = ¹∕₁₀ × 500
Kandang = 50 m²


Bagian sayur

Untuk perhitungan sayurnya, kita gunakan data yang sudah diperoleh dari hasil perhitungan di atas.
Tanah Pak Suri dipakai :
  • Kolam = 100 m²
  • Kebun = 250 m²
  • Kandang = 50 m²
  • Sisanya sayur.
Diketahui juga luas tanah total 500 m².
Jadi, kita bisa menghitung bagian sayur dengan luas tanah total.

Luas tanah total = kolam + kebun + kandang + sayur

500 = 100 + 250 + 50 + sayur

500 = 400 + sayur

Sayur = 500 - 400

Sayur = 100 m²

Jadi, luas tanah untuk sayur adalah 100 m².

Sekarang kita sudah mendapatkan luas dari masing-masing bagian.
Kolam = 100 m²
Kebun = 250 m²
Kandang = 50 m²
Sayur = 100 m²

Nah...
Itulah cara mendapatkan luas dari masing-masing bagian jika diketahui luas tanah dan pecahan masing-masing bagian.


Baca juga ya :

Sari menabung Rp. 2.400.000,- dengan bunga 9% per tahun. Berapa tabungan setelah 8 bulan?

Untuk mencari jumlah tabungan setelah 8 bulan, kita harus mengetahui berapa bunga yang diperoleh. Terus, apa itu bunga?


Bunga adalah imbalan, berupa uang, yang diberikan kepada nasabah yang menabung. Ini dikenal dengan bunga tabungan.

Ada juga bunga utang, yaitu uang yang harus dibayarkan kepada bank karena nasabah meminjam uang.
Untuk soal ini, kita bahas bunga tabungan.

Konsep soal

Ketika bertemu dengan soal seperti ini, ada beberapa panduan yang bisa diikuti untuk mendapatkan tabungan setelah beberapa lama.
  1. Menghitung persen bunga per bulan
  2. Menghitung bunga uang yang diperoleh setiap bulan
  3. Mencari total bunga selama waktu yang diminta
  4. Menghitung total tabungan setelah waktu tertentu.
Untuk rumusnya, akan langsung diberikan pada pembahasan soal. Perhatikan cara-caranya sehingga mengerti dan tahu bagaimana alur kerjanya.

Soal Pertama

Ok...
Sekarang kita masuk ke contoh soalnya.


Soal :

1. Sari menabung Rp. 2.400.000,- dengan bunga 9% per tahun. Berapa tabungan Sari setelah 8 bulan?


Kita ikuti langkah-langkah pengerjaan yang sudah diberikan pada konsep soal.


1. Menghitung persen bunga per bulan

Dalam soal diketahui :
  • Bunga tabungan 9% per tahun
Artinya dalam satu tahun mendapat bunga 9%.
Kita cari % bunga per bulan.

1 tahun = 9%
  • 1 tahun = 12 bulan
12 bulan = 9 %

Untuk mendapatkan persen bunga per bulan, bagi 9 dengan 12

% bunga per bulan = ⁹∕₁₂ %

% bunga per bulan = 0,75%



2. Menghitung bunga uang per bulan

Dari langkah pertama, diperoleh persen bunga per bulan adalah 0,75%.
Sekarang kita hitung uang yang diperoleh dengan menabungkan uang Rp. 2.400.000,-.

Bunga per bulan = persen bunga per bulan × jumlah tabungan

Bunga per bulan = 0,75% × 2.400.000



  • 0,75% artinya 0,75 per 100
  • 0,75 dikali 2.400.000 = 1.800.000
  • 1.800.000 dibagi 100 menjadi 18.000
Kita sudah dapatkan bunga uang yang diperoleh per bulan oleh Sari adalah 18.000.



3. Menghitung bunga selama 9 bulan

Dalam soal ditanya tabungan setelah 9 bulan.
Jadi, harus dicari dulu berapa total bunga selama 9 bulan.

Diketahui :
  • Bunga per bulan = 18.000

Bunga selama 9 bulan = 9 × bunga uang per bulan

Bunga selama 9 bulan = 9 × 18.000

Bunga selama 9 bulan = 162.000



4. Menghitung tabungan setelah 9 bulan

Sekarang langkah terakhir, menghitung bunga setelah 9 bulan.

Tabungan setelah 9 bulan = tabungan awal + bunga selama 9 bulan
  • Tabungan awal = 2.400.000
  • Bunga selama 9 bulan = 162.000
Tabungan setelah 9 bulan = 2.400.000 + 162.000

Tabungan setelah 9 bulan = 2.562.000

Nah...
Jawabannya sudah diperoleh.

Tabungan Sari setelah 8 bulan adalah Rp. 2.544.000,-

Bagaimana, sudah mengerti caranya?

Soal Kedua

Ayo coba soal kedua agar lebih paham.


Soal :

2. Sebuah bank memberikan bunga 0,5% per bulan. Jika menabung Rp.5.000.000,-, berapakah tabungan setelah 1 tahun 4 bulan?


Langkah-langkahnya masih sama dengan soal pertama.
Mari kita kerjakan.


1. Menghitung persen bunga per bulan

Di soal diberikan bunga 0,5% per bulan.

Nah...
Bunganya sudah per bulan, bukan per tahun seperti soal pertama.

Karena bunganya sudah per bulan, kita biarkan saja.
Inilah yang dipakai pada perhitungan.


2. Menghitung bunga uang per bulan

Hitung uang yang diperoleh per bulan.

Bunga per bulan = persen bunga per bulan × jumlah tabungan

Bunga per bulan = 0,5% × 5.000.000


  • 0,5% artinya 0,5 per 100
  • 0,5 dikali 5.000.000 = 2.500.000
  • 2.500.000 dibagi 100 menjadi 25.000
Bunga per bulan yang didapat adalah 25.000.



3. Menghitung bunga selama 1 tahun 4 bulan

Ubah dulu 1 tahun 4 bulan ke dalam bulan
  • 1 tahun = 12 bulan
1 tahun 4 bulan = 1 tahun + 4 bulan

1 tahun 4 bulan = 12 bulan + 4 bulan

1 tahun 4 bulan = 16 bulan

Diketahui :
  • Bunga per bulan = 25.000

Bunga selama 16 bulan = 16 × bunga uang per bulan

Bunga selama 16 bulan = 16 × 25.000

Bunga selama 16 bulan = 400.000



4. Menghitung tabungan setelah 16 bulan

Akhirnya masuk ke langkah terakhir.

Tabungan setelah 16 bulan = tabungan awal + bunga 16 bulan

Tabungan setelah 16 bulan = 5.000.000 + 400.000

Tabungan setelah 16 bulan = 5.400.000

Jadi...
Tabungan setelah 16 bulan adalah Rp. 5.400.000,-.

Bagaimana, sudah paham ya caranya?
Silahkan pahami langkah-langkahnya satu per satu agar mendapatkan jawaban yang benar. Selamat belajar dan semoga membantu ya.


Baca juga ya :

Ani mempunyai 13 kg gula dan dikemas ¼ kg per bungkus. Berapa bungkus gula yang diperoleh?

Jika gula dibungkus menjadi beberapa bagian kecil-kecil, apa yang dilakukan? Membagi atau mengalikan?


Konsep soal

Dalam soal, gulanya akan dibungkus menjadi bagian yang lebih kecil-kecil. Dan isi atau berat setiap bungkus sudah diketahui.

Bagaimana mendapatkan banyak bungkusnya?
Kita harus membagi.

Bagi berat gula awal dengan berat gula per bungkus.

Nah...
Kitapun mendapatkan banyak bungkus dari gula tersebut.
Mudah sekali kan?

Soal

Baik...
Sekarang kita coba soalnya.


Soal :

1. Ani mempunyai 13 kg gula dan dikemas ¼ kg per bungkus. Berapa bungkus gula yang diperoleh?


Diketahui pada soal :
  • Berat gula awal = 13 kg
  • Berat gula per bungkus = ¼ kg


Mencari banyak bungkus gula yang diperoleh

Untuk mendapatkan berapa bungkus gula yang diperoleh, tinggal bagi saja berat gula awal dengan berat gula per bungkus.

Banyak bungkus = 13 ÷ ¼


  • 13 bisa dibuat menjadi 13/1


  • Tanda bagi diubah menjadi kali
  • Pecahan di belakang tanda bagi ditukar posisinya, dari 1/4 menjadi 4/1

Jadi...
Ani mendapatkan 52 bungkus gula yang isi per bungkusnya ¼ kg.

Tips :
Untuk membagi dengan pecahan langkahnya :
  • Mengubah tanda bagi menjadi kali
  • Pecahan di belakang tanda bagi ditukar pembilang dan penyebutnya
  • Sedangkan pecahan di depan tanda bagi tidak mengalami perubahan

Soal :

2. Ibu memiliki 12 kg beras dan akan dibungkus dengan isi ¹∕₅ kg per bungkus. Berapa bungkus beras yang diperoleh ibu?


Data pada soal :
  • Berat beras awal = 12 kg
  • Berat beras per bungkus = ¹∕₅ kg


Mencari banyak bungkus beras

Bagi berat awal beras dengan berat per bungkus untuk mendapatkan banyak bungkusan yang diperoleh.

Banyak bungkus = 12 ÷ ¹∕₅



  • 12 bisa diubah menjadi 12/1
  • Tanda bagi menjadi kali dan pecahan di belakangnya ditukar posisi, 1/5 menjadi 5/1



Jadi...
Ibu memperoleh 60 bungkus gula dengan berat per bungkus ¹∕₅ kg.


Soal :

3. Nita ingin membagi 3 kg garam miliknya menjadi beberapa bungkus. Jika berat per bungkus ⅓ kg, berapa bungkus garam yang diperoleh Nita?


Dari soal diketahui :
  • Berat garam awal = 3 kg
  • Berat garam per bungkus = ⅓ kg


Mencari banyak bungkus garam

Langkahnya masih sama dengan soal pertama dan kedua.

Banyak bungkus = 3 ÷




  • 3 bisa diubah menjadi 3/1

  • Tanda bagi diubah menjadi kali
  • Pecahan di belakang tanda bagi ditukar posisinya, dari 1/3 menjadi 3/1

Jadi...
Nita akan memperoleh 9 bungkus garam yang isi per bungkusnya adalah ⅓ kg.

Baca juga ya :

Hasil dari 2√8 × 4√2 adalah...

Cara mengalikan bentuk akar seperti ini sangatlah mudah. Dengan memperhatikan konsepnya, jawabannya bisa diperoleh dengan benar.


Konsep perkalian

Untuk mengalikan perkalian seperti ini, langkah-langkahnya seperti berikut :
  • Kalikan sesama bilangan di luar akar
  • Kalikan sesama bilangan di dalam akar. Untuk mengalikan bilangan sesama di dalam akar, tanda akarnya masih tetap ya!
Jadi...
Seperti itulah konsepnya.

Soal

Untuk menambah pengertian, ada baiknya kita kerjakan soalnya sekarang.


Soal :

1. Hitunglah hasil perkalian akar berikut : 2√8 × 4√2!


Baik...
Perhatikan caranya di bawah ini.


  • 2√8 artinya sama dengan 2×√8
  • 4√2 = 4×√2


  • Sekarang terapkan konsep perkaliannya
  • Bilangan di luar akar adalah 2 dan 4, kalikan keduanya
  • Bilangan di dalam akar adalah 8 dan 2, kalikan keduanya dan keduanya tetap berada di dalam akar.
= 8 × 4

= 32

  • √16 = 4
  • Kalikan 8 dengan 4, hasilnya 32.

Jadi jawaban soal di atas adalah 32.


Soal :

2. Carilah hasil dari 3√2 × √18!


Gunakan cara yang sama seperti soal pertama.


  • 3√2 = 3 × √2


  • Bilangan di luar akar hanyalah 3.
    Jadi 3 tetap dan tidak dikalikan dengan bilangan lain
  • Yang di dalam akar ada 2 dan 18
    Kalikan keduanya karena sama-sama di dalam akar.
    Untuk mengalikan bilangan yang ada di dalam akar, akarnya masih tetap ya!
  • √36 = 6


Jadi...
Hasilnya adalah 18.


Baca juga ya :

Hasil dari akar 0,0625 adalah...

Mencari akar dari bilangan desimal bisa dengan mengubahnya menjadi bentuk pecahan. Bentuk pecahan membuat perhitungan lebih sederhana.

Kalau sudah  sederhana, lebih cepat dikerjakan.


Sekilas soalnya terlihat rumit ya?
Tapi tenang dulu...
Kita bisa menuntaskannya kok dengan mudah.

Konsep soal

Sebelum masuk ke contoh soalnya, kita perhatikan dulu konsep apa yang digunakan sehingga memudahkan perhitungan.

Langkahnya adalah :
  • Bentuk desimal diubah menjadi pecahan.
  • Inlah kunci memecahkan soal ini.
Setelah berbentuk pecahan, perlu dipahami sifat akar seperti di bawah.




Perhatikan bentuk yang di sebelah kiri, kedua pecahan ada di dalam akar.
Bentuk seperti ini bisa diubah, masing-masing pembilang dan penyebut mendapatkan akarnya masing-masing.

Sifat inilah yang memudahkan kita dalam perhitungan mencari akar bilangan desimal.

Soal

Ok...
Sekarang kita coba contoh soalnya agar semakin paham.

Soal :

1. Hasil dari √(0,0625) adalah...


Kita ubah soalnya menjadi bentuk pecahan dulu.



  • 625 dibagi dengan 10000, karena ada 4 angka di belakang tanda koma. Sehingga harus dibagi dengan bilangan yang mempunyai 4 angka nol, yaitu 10.000
  • Sekarang masing-masing pembilang dan penyebut mendapatkan akarnya


  • akar 625 adalah 25
  • akar 10000 adalah 100

Nah...
Itulah hasilnya, yaitu 0,25.


Soal :

2. Nilai dari  √(1,44) adalah...


Caranya sama dengan soal pertama, kita ubah dulu bentuk bilangan desimal di atas menjadi pecahan.


  • 1,44 memiliki dua angka di belakang koma, yaitu 44.
  • Karena ada dua angka di belakang koma, maka harus dibagi dengan bilangan yang memilliki dua nol, yaitu 100



  • 144 dan 100 masing-masing mendapatkan akar
  • Akar 144 adalah 12
  • Akar 100 adalah 10

Hasilnya adalah 1,2.



Soal :

3. Tentukan hasil dari  √(0,25) !


Seperti biasa kita ubah menjadi bentuk pecahan dulu.




Nah...
Hasilnya adalah 0,5.




Cara lain

Soal ini bisa dikerjakan dengan cara lain seperti di bawah.


  • 25/100 disederhanakan menjadi 1/4
  • Sehingga kita mendapatkan hasil akar 1/4 adalah 1/2

½ jika diubah menjadi desimal menjadi 0,5.

Jadi...
Ada beberapa alternatif untuk mengerjakan soal seperti ini.
Semoga membantu ya...

Baca juga ya :

Hitunglah nilai x pada persamaan : ⅔x = 6

Soal ini dikenal dengan sistem persamaan linear satu variabel. Karena hanya melibatkan satu variabel saja, yaitu x.

Masih ingat apa itu variabel?


Variabel adalah huruf-nya. 
Itulah langkah mudah menentukan variabel. Sebenarnya, variabel berarti komponen suatu persamaan yang nilainya belum pasti. Bisa diubah-ubah sesuai dengan nilai yang diinginkan.

Soal

Ayo cari jawaban dari soalnya.


Soal :

1. Hitunglah nilai x pada persamaan : ⅔x = 6!


Kita bisa mengerjakan soal ini dengan menggunakan dua cara. Nah, keduanya akan kita bahas pada artikel ini.



Cara pertama

Dengan menggunakan prinsip perkalian biasa, kita bisa mendapatkan nilai x.

⅔x = 6

⅔ × x = 6
  • Untuk mendapatkan x, maka ⅔ dipindah ke ruas kanan dan menjadi pembagi
  • Atau bisa juga diasumsikan, jika ingin mendapatkan x, maka 6 dibagi dengan ⅔
x = 6 ÷ ⅔
  • Ketika dibagi dengan pecahan, maka tanda bagi diubah menjadi perkalian
  • Dan pecahan di belakang tanda bagi ditukar posisinya, dari ⅔ menjadi ³∕₂
x = 6 × ³∕₂
  • 6 bisa ditulis menjadi ⁶∕₁

x = ⁶∕₁ × ³∕₂
  • Kalikan pembilang dengan pembilang, 6 × 3 = 18
  • Kalikan penyebut dengan penyebut, 1 × 2 = 2
Sekarang bentuknya menjadi :

x = ¹⁸∕₂
  • ¹⁸∕₂ artinya sama dengan 18 dibagi dengan 2
x = 9.

Jadi, nilai x adalah 9.



Cara kedua

Kita akan mengalikan kebalikan dari koefisien x, sehingga x-nya langsung menjadi 1.
Maksudnya bagaimana?

Ayo perhatikan.

  • Koefisien dari x adalah ⅔
  • Sekarang kita kalikan ⅔ dengan kebalikannya, yaitu ³∕₂.
  • Kita kalikan ³∕₂ di ruas kiri dan kanan, tidak boleh hanya di satu sisi saja. Harus keduanya ya!



Hasilnya seperti ini.
  • 3 dikali dengan 2 menjadi 6 (pembilang dengan pembilang)
  • 2 dikali dengan 3 menjadi 6 (penyebut dengan penyebut)
  • Untuk ruas kanan, kalikan 6 dengan 3 menjadi 18, sedangkan 2 tetap karena tidak ada kawan.


  • 6/6 artinya 6 dibagi 6 = 1
  • 18/2 artinya 18 dibagi 2 = 9.
Hasilnya sama dengan cara pertama.
Kita dapatkan x = 9.


Soal :

2. Carilah nilai x pada persamaan : ⅔x = ¼x + 5!


Kalau soalnya seperti ini, langkahnya bagaimana?
Kumpulkan dulu semua variabel x di ruas kiri.

  • Kumpulkan variabel x di ruas kiri
  • Jadi pindahkan ¼x ke ruas kiri menjadi -¼x (tanda berubah dari plus menjadi minus karena berpindah ruas)


  • Samakan penyebut kedua pecahan agar bisa dikurangkan.
  • Untuk mendapatkan x, maka 5 harus dibagi dengan 5/12


  • Saat dibagi pecahan, tanda bagi diubah menjadi kali dan pecahan di belakang tanda bagi ditukar angkanya atau dibalik.
  • Kedua angka 5 bisa dicoret karena posisinya pada pembilang dan penyebut


Nilai x = 12.

Baca juga ya :