Showing posts with label Campur. Show all posts
Showing posts with label Campur. Show all posts

Mencari hasil (³∕₂÷¹∕₄)÷½ = ...

Mengerjakan soal seperti di atas, kita harus menggunakan aturan perhitungan ketika ada lebih dari satu operasi matematika.


Konsep soal

Karena operasi matematika yang ada pada soal hanya pembagian, tetapi dua kali, kita gunakan aturan yang lain.
  • Kerjakan yang di dalam kurung lebih dulu
Nah...
Inilah aturannya. 

Kita harus mengerjakan yang di dalam kurung lebih dulu sebelum mengerjakan yang lainnya. Bagaimana, mudah bukan??

Terus...
Untuk pembagian dengan pecahan bagaimana?
Silahkan baca di sini yang untuk lebih lengkapnya : Trik Pembagian oleh Pecahan, Contoh 1 : 1/10.

Soal

Sekarang kita coba soalnya.


Soal :

1. Hitunglah hasil dari (³∕₂÷¹∕₄)÷½ = ...


Ok...
Mari kita kerjakan.

= (³∕₂÷¹∕₄)÷½
  • Kita kerjakan yang di dalam kurung dulu
= (³∕₂×⁴∕₁)÷½
  • Ketika dibagi dengan pecahan, tanda pembagian diubah menjadi perkalian
  • Pecahan di belakang tanda bagi, ditukar posisinya. Yang awalnya ¹∕₄ menjadi ⁴∕₁.
Kemudian :
  • Kalikan pembilang dengan pembilang, yaitu 3 dikali dengan 4 menjadi 12.
  • Kalikan penyebut dengan penyebut, yaitu 2 dikali dengan 1 menjadi 2
= (¹²∕₂)÷½
  • ¹²∕₂ artinya sama dengan 12 dibagi 2, hasilnya 6.
= 6÷½
  • Ingat lagi!
    Ketika dibagi dengan pecahan, tanda bagi diubah menjadi kali dan pecahan di belakang tanda bagi ditukar posisinya.
  • ½ menjadi ²∕₁
= 6×½
  • 6 langsung dikalikan saja dengan 1 (pembilang)
  • Sedangkan 2 tetap karena tidak ada kawan.
= ⁶∕₂
  • ⁶∕₂ artinya 6 dibagi dengan 2, hasilnya 3.
= 3.

Jadi...
Inilah jawaban yang diminta, yaitu 3.


Soal :

2. Berapakah hasil dari ²∕₃÷(¹∕₄÷³∕₅) = ...


Langkahnya masih sama dengan soal pertama. 
Selalu kerjakan yang di dalam kurung.

²∕₃÷(¹∕₄÷³∕₅)
  • Ketika membagi pecahan, tanda bagi diubah menjadi kali dan pecahan di belakangnya ditukar posisinya.
  • ³∕₅ menjadi ⁵∕₃
²∕₃÷(¹∕₄×⁵∕₃)
  • Kalikan pembilang dengan pembilang, yaitu 1 dengan 5 menjadi 5
  • Kalikan penyebut dengan penyebut, yaitu 4 dengan 3 menjadi 12
²∕₃÷(⁵∕₁₂)
  • Tanda kurung boleh dihilangkan karena sudah tidak ada operasi lagi di dalamnya
²∕₃÷⁵∕₁₂
  • Sekarang kita bertemu lagi dengan pembagian pecahan
  • Ingat lagi langkah-langkahnya
  • Tanda bagi diubah menjadi perkalian dan pecahan di belakangnya ⁵∕₁₂ ditukar menjadi ¹²∕₅
²∕₃×¹²∕₅
  • Kalikan pembilang dengan pembilang, yaitu 2 dengan 12 menjadi 24
  • Kalikan penyebut dengan penyebut, yaitu 3 dengan 5 menjadi 15
= ²⁴∕₁₅
  • Sederhanakan bentuk di atas, caranya membagi keduanya dengan 3
  • 24÷3 = 8
  • 15÷3 = 5
= ⁸∕₅
  • Karena pembilangnya lebih besar dari penyebut, kita ubah pecahan di atas menjadi pecahan campuran.
= 1³∕₅.

Nah...
Inilah jawaban yang dicari.

Kesimpulan

Saat mengerjakan soal yang melibatkan lebih dari satu operasi matematika, kita harus memahami aturan-aturan yang berlaku.
  • Kerjakan yang di dalam kurung pertama kali
  • Setelahnya kerjakan perpangkatan
  • Lakukan perkalian atau pembagian
  • Terakhir kerjakan penjumlahan atau pengurangan

Itulah aturan yang harus dipenuhi untuk menjawab soal hitung campuran.

Kemudian jangan lupa ketika membagi suatu bilangan dengan pecahan. Langkahnya sangat sederhana.
  • Ubah tanda bagi menjadi perkalian
  • Pecahan di belakang tanda bagi diubah atau ditukar angkanya.
Setelah itu kalikan biasa dan hasilnya bisa diperoleh.
Selamat belajar dan semangat mencoba ya!!


Baca juga ya :

Cara mengalikan x(3x-4)!

Ternyata masih banyak yang bingung cara mengalikan bentuk seperti ini. Ketika mengalikan bentuk di dalam dan luar kurung, harus menggunakan sifat distributif.


Seperti apa prosesnya?
Mari baca pada konsep soal di bawah.

Konsep

Untuk membuka kurung seperti ini, kita menggunakan sifat distributif. Apa itu sifat distributif?
Sifat distributif adalah sifat penyebaran.

Kita lihat contohnya.

a(b+c) =
  • a(b+c) artinya sama dengan a×(b+c)
  • Tolong dingat ya.
  • ab = a×b
  • bc = b×c
  • Sudah paham sampai di sana ya??
= a×(b+c)
  • Sifat distributifnya menjadi seperti di bawah
= a×b + a×c

Jadi...
a(b+c) = a×b + a×c

Setiap suku yang ada di dalam kurung, dikalikan dengan suku yang ada di luar kurung.

Suku yang di dalam kurung adalah b dan c. Sehingga b dan c masing-masing dikalikan dengan a. "a" sendiri ada di luar kurung.

a(b-c) = a×b - a×c

Ini contoh sifat distributif dalam pengurangan.
Ikuti tandanya, apakah ditambah atau dikurang ya.

Soal

Setelah memahami konsep soalnya, sekarang kita kerjakan beberapa soal agar semakin paham.


Soal :

1. Hitunglah hasil dari x(3x-4)!


Menggunakan sifat distributif yang sudah dijelaskan pada konsep di atas, kita bisa dengan mudah menghitung hasil dari perkalian soal ini.

= x(3x-4)

= x×(3x-4)

= x×3x - x×4

= 3x² - 4x

Inilah hasilnya.

Suku yang di dalam kurung adalah 3x dan 4. 
Masing-masing dikalikan dengan suku yang di luar kurung, yaitu x.



Soal :

2. Bentuk (4+4x)2x bisa dijabarkan menjadi...


Masih menggunakan cara distributif seperti soal pertama, kita bisa menjabarkan bentuk di atas sehingga tidak ada tanda kurung lagi.

Cek soalnya.
  • Suku yang di dalam kurung adalah 4 dan 4x
  • Suku yang di luar kurung adalah 2x.
Sehingga :
  • 4 dan 4x masing-masing dikali dengan 2x.

= (4+4x)2x

= (4+4x)×2x

= 4×2x + 4x×2x

= 8x + 8x²

Bagaimana, sudah semakin mengerti kan??


Soal :

3. Bentuk 5x(5-3x) sama dengan...


Tentu saja kita masih menggunakan sifat distributif untuk menjawab soal ini. Perhatikan suku yang di dalam dan luar kurung ya.
  • Suku di dalam kurung adalah 5 dan 3x
  • Suku di luar kurung adalah 5x
Jadi...
  • 5 dan 3x masing-masing dikali dengan 5x
= 5x(5-3x)

= 5x×(5-3x)

= 5x×5 - 5x×3x

= 25x - 15x²


Soal :

4. Hasil dari perhitungan 4(5-2) adalah...


Untuk mendapatkan hasil soal ini, kita bisa menggunakan dua cara. Di sini kita tidak melihat adanya variabel x, sehingga jawabannya dalam bentuk bilangan bulat.



Sifat distributif

Kita gunakan sifat distributif dulu.

= 4(5-2)
  • Angka di dalam kurung adalah 5 dan 2
  • Sehingga 5 dan 2 masing-masing dikalikan dengan angka yang di luar kurung, yaitu 4

= 4×(5-2)

= 4×5 - 4×2

= 20 - 8

= 12.

Hasilnya adalah 12.



Aturan hitung campuran

= 4(5-2)

= 4×(5-2)
  • Sesuai aturannya, kita harus menyelesaikan perhitungan yang di dalam kurung dulu.
  • Yang di dalam kurung adalah (5-2)
  • 5-2 = 3

= 4×(3)

= 4×3

= 12.

Hasilnya sama bukan dengan cara distributif?

Nah...
Seperti itulah aturan mengalikan distributif, yaitu ketika ada perkalian yang melibatkan tanda kurung. Pahami konsep dan caranya ya!!

Aturan perkaliannya adalah :
  • Setiap suku yang ada di dalam kurung, dikalikan dengan suku yang ada di luar kurung.
Jangan sampai ada suku di dalam kurung yang tidak dikalikan dengan suku di luar kurung. Selamat belajar dan semoga membantu.


Baca juga ya :

Hasil dari 3a⁴b×2a³b² adalah...

Menyederhakan bentuk eksponen seperti ini bisa dilakukan dengan mengalikan bagian-bagian yang sejenis.


Dengan teknik itu, kita bisa mendapatkan jawabannya.

Konsep

Teknik yang akan kita gunakan untuk menjawab soal ini berdasarkan konsep berikut. Langkahnya sangat sederhana.
  • Kalikan angka dengan angka lebih dulu
  • Kalikan huruf yang sama, yaitu a dengan a, dengan pangkatnya juga.
  • Kalikan huruf yang sama lagi, yaitu b dengan b disertai pangkatnya.

3a⁴b artinya apa?
Ini sama artinya dengan 3×a⁴×b.

Begitu juga dengan 2a³b², artinya  sama dengan 2×a³×b².

Sudah paham ya sampai di sana?
Sekarang kita lanjut ke soalnya.

Soal

Ini soalnya.


Soal :

1. Hitunglah hasil dari 3a⁴b×2a³b²!


Mari kita hitung.

= 3a⁴b×2a³b²
  • Kumpulkan bagian-bagian yang sama
  • 3 dikali dengan 2
  • a dengan a
  • b dengan b
= 3×2×a⁴×a³×b×b²
  • Kumpulkan seperti itu, jangan lupa tuliskan pangkatnya ya.
  • 3×2 = 6
  • a⁴×a³ = a⁷ (Ingat sifat eksponen, kalau dikali maka pangkatnya dijumlahkan. 4 + 3 = 7)
    Sehingga a memiliki pangkat 7.
  • b×b² = b³
    b artinya b¹
    b¹×b² = b³
= 6×a⁷×b³

= 6a⁷b³

Itulah hasilnya.


Soal :

2. Sederhanakanlah -4cd‾²×5c³d⁴!


Langkahnya sama dengan soal pertama.
Kumpulkan bagian-bagian yang sama.




  • Kumpulkan angka dengan angka, yaitu angka 4 dan 5
  • Kumpulkan c dengan c beserta pangkatnya.
  • Kumpulkan huruf d dengan d beserta pangkatnya



  • Ingat ya, kalau dikali maka pangkatnya dijumlahkan.
Ok...
Jawabannya sudah diperoleh.


Soal :

3. Hitunglah soal berikut : 5p³q‾³×3q²!




  • Jika p tidak mempunyai pasangan, biarkan saja seperti itu ya.


  • Untuk q, pangkatnya ditambahkan karena dikali dengan sesama q.


  • q‾¹ dibawa ke bawah sehingga pangkatnya menjadi positif, q¹
  • q¹ bisa ditulis menjadi q saja.

Itulah hasilnya.


Kesimpulan

Untuk mengerjakan soal penyederhanaan pangkat seperti ini, kita bisa mengumpulkan bagian-bagian yang sejenis.
  • Angka dengan angka
  • Huruf yang sama dikumpulkan
Jangan lupa sifat-sifat perpangkatan ya.
Itu harus dingat agar proses pengerjaan lebih mudah.

Misalnya sifat yang kita gunakan di sini adalah :



Hafalkan ya!!


Baca juga ya :

Cara mengubah 20 km/jam menjadi meter/menit dan meter/detik

Pengubahan satuan kecepatan dari km/jam menjadi meter/menit atau meter/detik sangat mudah dilakukan. 
Tidak percaya?


Mari kita buktikan.

Yang penting diketahui adalah :
  • Perubahan km menjadi meter
  • Perubahan jam menjadi menit dan detik

Konsep

Bentuk 20 km/jam kita jadikan pecahan.
Mengapa?
Agar lebih mudah dipahami.

Kemudian kita bisa melakukan pengubahan jarak dari km menjadi meter dan waktunya dari jam menjadi menit atau detik.

Ubah sesuai data yang diperlukan.

Soal

Mari coba soalnya.

Soal :

1. Ubahlah 20 km/jam menjadi meter/menit dan meter/detik!


Kita kerjakan satu per satu ya.
Perhatikan langkah kerjanya agar paham.



20 km/jam menjadi meter/menit

Kita ubah 20 km/jam menjadi bentuk pecahan dulu.


  • 1 km = 1000 meter
  • 1 jam = 60 menit
  • 20 km = 20.000 meter


  • 20000 dan 60 bisa dicoret nol masing-masing satu
  • Sehingga mendapatkan 2000/6

Selanjutnya bagi saja, 2000 dengan 6 dan mendapatkan hasil 333,3 meter/menit.

Jadi...
20 km/jam = 333,3 meter/menit



20 km/jam menjadi meter/detik

Lanjut ke pengubahan berikutnya, menjadi meter/detik.
Langkahnya juga sama, ubah 20 km/jam menjadi pecahan.


  • 20 km = 20000 meter
  • 1 jam = 3600 detik


  • 20000 dan 3600 bisa dicoret nol masing-masing dua
  • Sehingga menjadi 200/36

Selanjutnya, bagi 200 dengan 36 dan diperoleh 5,6 meter/detik.
Inilah jawabannya.

Bagaimana, mudah sekali bukan??



Soal :

2. Hitunglah 30 km/jam menjadi meter/menit!


Masuk ke soal berikutnya, 30 km/jam menjadi meter/menit.
Seperti biasa, ubah 30 km/jam menjadi bentuk pecahan. Yaitu 30 km/1 jam.


  • 30 km = 30.000 meter
  • 1 jam = 60 menit

Lakukan pembagian biasa dan diperoleh 30 km/jam = 500 meter/menit


Soal :

3. Bentuk 54 km/jam dalam meter/detik adalah...


Ubah dulu soalnya menjadi bentuk pecahan.
54 km/jam = 54 km/ 1 jam



  • 54 km = 54.000 meter
  • 1 jam = 3600 detik

Bagi 540 dengan 36 hasilnya 15 meter/detik.
Sudah selesai.

Kesimpulan

Untuk mengubah kecepatan dari km/jam menjadi meter/menit atau meter/detik, ubah dulu ke dalam bentuk pecahan.

Bentuk pecahan memudahkan perhitungan.

Kita pun bisa mengubah satu per satu satuan yang ada.
Tidak ribet.

Nah...
Perhatikan langkah-langkah pengerjaan di atas dan pelajari sampai paham, pasti nanti bisa mengerjakan soal-soal sejenis.

Selamat belajar dan semoga membantu ya...


Baca juga ya :

Bruto 50 kg dan tara 2%. Hitunglah tara dan netto!

Sudah tahu arti ketiga istilah di atas? Jika belum, pahami dulu ya biar mudah nanti menghitung soal.


Arti masing-masing istilah

Kita mulai dengan memahami arti dari masing-masing istilahnya...
  • Bruto = artinya berat kotor, yaitu penjumlahan dari berat bersih dan berat pembungkus
  • Netto = berat bersih, yaitu berat dari isi suatu kotak atau karung
  • Tara = Berat pembungkus atau kotak
Ketika diketahui bruto, kita bisa menghitung tara dengan persentasenya. Setelahnya, pencarian netto adalah mengurangkan bruto dengan tara.

Tara = % tara × bruto
Netto = bruto - tara

Soal 

Agar lebih paham, kita langsung coba contoh soalnya ya!!

Soal

1. Jika bruto sekarung beras 50 kg dan taranya 2%, hitunglah besar tara dan netto-nya!!


Perhatikan lagi rumus di atas.
Kita akan menggunakannya untuk menghitung tara dan netto.



Tara

Diketahui pada soal :
  • Bruto = 50 kg
  • Tara = 2%
Tara = % tara × bruto
Tara = 2% × 50 kg
Tara = ²∕₁₀₀ × 50
  • 2 dikalikan dengan 50 karena sama-sama menjadi pembilang
  • Sedangkan 100 tetap karena tidak ada kawan
Tara = ¹⁰⁰∕₁₀₀
Tara = 1 kg

Tara atau berat karungnya adalah 1 kg.
Karung yang dimaksud adalah pembungkusnya saja, yaitu pembungkus beras seberat 1 kg


Netto


Setelah menemukan tara, kita bisa menghitung netto atau berat berasnya saja.
Di kenal juga dengan berat bersih.

Netto = bruto - tara
Netto = 50 kg - 1 kg
Netto = 49 kg.

Jadi, berat berasnya saja adalah 49 kg.

Nah...
Seperti itulah pengertian dari bruto, netto dan tara.
Sudah paham ya??

Mencari untung jika diketahui harga beli dan harga jual per kg beras

Sekarang kita sambung soalnya.
Misalnya diketahui :
  • Harga beli sekarung beras adalah Rp. 500.000,-
  • Beras akan dijual dengan harga Rp. 11.000,- per kg.
Berapakah untung yang diperoleh pedagang jika semua berasnya terjual?



Mencari total penjualan


Dari perhitungan sebelumnya sudah diperoleh bahwa berat berasnya saja (netto) adalah 49 kg. Inilah yang digunakan untuk mendapatkan total penjualan.
Jangan gunakan bruto ya, karena di sana masih ada berat karung.

Total penjualan = netto × harga per kilo
  • Netto = 49 kg (hasil perhitungan di atas)

Total penjualan = 49 kg × 11.000

Total penjualan = Rp. 539.000,-

Inilah pendapatan yang diperoleh pedagang dari hasil menjual sekarung berasnya dengan harga Rp. 11.000,- per kilogram.



Menghitung keuntungan


Untuk menghitung untung, tinggal kurangkan saja harga penjualan dengan harga beli.
  • Harga penjualan = Rp. 539.000,-
  • Harga beli = Rp. 500.000,-
Untung = harga jual - harga beli

Untung = 539.000 - 500.000

Untung = 39.000

Jadi...
Pedagang itu akan untung sebesar Rp. 39.000,-

Nah...
Selamat mencoba soal-soal tentang bruto, netto dan tara ya...


Baca juga ya :

Ditempat parkir, mobil kecil lebih banyak dari mobil besar 94,7%. Jika selisihnya 18, hitunglah banyak mobil kecil!

Ini adalah soal yang ditanyakan salah satu pembaca di blog ini. Dan sekarang akan coba saya jawab berikut caranya.


Soal

Baik, mari kita coba soalnya.


Soal :

1. Di sebuah tempat parkir, mobil kecil lebih banyak dari mobil besar  sebesar 94.7%. Jika selisih kedua mobil itu 18, hitunglah banyak mobil kecil!


Pertama kali membaca soalnya, memang agak membingungkan. Saya sempat mencoba memisalkan bahwa 94,7% itu adalah selisihnya.

Sehingga 94,7% itu sama dengan 18.

Ternyata, dengan cara ini, jumlah total mobil yang diperoleh 19.
Maksudnya ditempat parkir ada 19 mobil.

Jadi, tidak mungkin dengan total mobil 19, diperoleh selisih 18. Jika dipaksakan, maka mobil besar ada setengah.
Tidak mungkin dong ada mobil yang banyaknya setengah?



Cara lain


Sekarang pemahaman soalnya diubah.
94,7% adalah banyak mobil kecil.

Sehingga kita bisa mencari mobil besar.

Mobil besar = 100% - mobil kecil
Mobil besar = 100% - 94,7%
Mobil besar = 5,3%

Ingat, total mobil selalu 100%

Nah, kita mendapatkan data berikut :
  • Mobil kecil = 94,7%
  • Mobil besar = 5,3%



Selanjutnya kita bisa cari banyak mobil masing-masing.
Pertama, misalkan dulu total mobilnya = T.

Mobil kecil = persen mobil kecil × total mobil
Mobil kecil = 94,7% × T
Mobil kecil = 0,947×T
Mobil kecil = 0,947T

  • 94,7% = 94,7 ÷ 100
    = 0,947

Mobil besar = persen mobil besar × total mobil
Mobil besar = 5,3% × T
Mobil besar = 0,053 × T
Mobil besar = 0,053T

  • 5,3% = 5,3/100
    = 0,053
Data lebih lengkap :
  • Mobil kecil = 0,947T
  • Mobil besar = 0,053T



Kemudian, data selanjutnya pada soal :
  • Selisih kedua mobil = 18

Mobil kecil - mobil besar = 18

0,947T - 0,053T = 18
0,894T = 18

  • Untuk mendapatkan T, maka 18 harus dibagi dengan 0,894

T = 18 ÷ 0,894
T = 20,13

T dibulatkan menjadi 20.

Sehingga total mobil yang ada pada parkir itu adalah 20.



Mencari banyak mobil masing-masing


Jumlah mobil totalnya sudah diketahui dan sekarang kita bisa mencari masing-masing banyak mobil, yaitu mobil kecil dan mobil besar.

Mobil kecil = 0,947T
Mobil kecil = 0,947 × T
Mobil kecil = 0,947 × 20
Mobil kecil = 18,94 

Dibulatkan menjadi 19 buah.

Mobil besar = 0,053T
Mobil besar = 0,053 × T
Mobil besar = 0,053 × 20
Mobil besar = 1,06.

Dibulatkan menjadi 1 buah.

Nah...
Kita sudah mendapatkan bahwa :
  • Mobil kecil = 19 buah
  • Mobil besar = 1 buah.

Jika kita kurangkan antara mobil kecil dengan mobil besar, hasilnya 18.

Itulah jawaban saya.
Jika ada koreksi, silahkan di kolom komentar ya. Mudah-mudahan membantu dan selamat belajar bagi adik-adik semuanya...


Baca juga ya :

Umur adik tiga tahun lebih muda dari kakak. Jika jumlah umur mereka 27 tahun, berapa umur masing-masing?

Dengan menggunakan permisalan, kita bisa mencari umur dari adik dan kakak. Yang penting membuat permisalannya harus benar.


Soal

Kita langsung coba contoh soalnya agar semakin paham ya.


Soal :

1. Umur adik tiga tahun lebih muda dari kakak. Jika jumlah umur mereka 27 tahun, berapa umur masing-masing?


Ok...
Data pada soal sebagai berikut :
  • Umur adik tiga tahun lebih muda dari kakak
  • Jumlah umur mereka 27 tahun



Memisalkan adik dan kakak

Kita misalkan dulu.
  • Adik = a
  • kakak = k

Kemudian :
  • Umur adik tiga tahun lebih muda dari kakak

Ini artinya kakak dikurangi tiga sama dengan umur adik.
Atau bisa ditulis menjadi :

a = k- 3 ...(1)

Selanjutnya kita masih punya data lagi satu, yaitu jumlah umur keduanya adalah 27 tahun.
Sehingga umur adik ditambah umur kakak adalah 27.
Ditulis seperti ini.

a + k = 27 ...(2)




Mencari umur adik dan kakak

Kita sudah mendapatkan dua persamaan.
  • a = k - 3 ...(1)
  • a + k = 27...(2)
Sekarang masukkan nilai a pada persamaan (1) ke persamaan dua

a = k - 3...(1)
a + k = 27...(2)

  • Ganti a berwarna merah dengan k-3

(k-3) + k = 27
k-3 + k = 27
  • k+k = 2k

2k - 3 = 27
  • pindahkan -3 ke ruas kanan menjadi +3 (ketika pindah ruas, tanda berubah)

2k = 27 + 3
2k = 30
  • untuk mendapatkan k, maka 30 harus dibagi dengan 2

k = 30÷2
  • Mengapa dibagi 2?
    Karena angka di depan k adalah 2, sehingga 30 harus dibagi dengan 2. (Pembaginya adalah angka di depan variabel yang ingin dicari)

k = 15.




Umur kakak sudah diperoleh.
  • kakak (k) = 15 tahun

Sekarang kita bisa mencari umur adik.
Gunakan persamaan (1).

a = k - 3
  • k = 15
a = 15 - 3
a = 12 tahun.

Jadi...
Umur masing-masing sudah diperoleh.
  • adik (a) = 12 tahun
  • kakak (k) = 15 tahun.
Selesai!!



Soal :

2. Umur kakak dua kali umur adik dan jumlah umur mereka berdua 27 tahun. Berapakah umur mereka masing-masing?


Diketahui pada soal :
  • Umur kakak dua kali umur adik
  • Jumlah umur mereka berdua 27 tahun



Memisalkan umur masing-masing

Misalkan :
  • umur adik = a
  • umur kakak = k

Terus :
  • umur kakak dua kali umur adik
    artinya k = 2a ...(1)
  • 2a artinya 2×a
  • jumlah umur keduanya 27
    a + k = 27 ...(2)

Nah, kita sudah mendapatkan dua persamaan :
  • k = 2a ...(1)
  • a + k = 27 ...(2)


Mencari umur masing-masing

k = 2a...(1)
a+k = 27...(2)

  • ganti k pada persamaan (2) dengan 2a dari persamaan (1)
    karena k = 2a

a + k = 27

a + 2a = 27

3a = 27
  • untuk mendapatkan a, bagi 27 dengan 3
  • tiga adalah angka di depan a, inilah yang digunakan untuk membagi 27.

a = 27 ÷ 3

a = 9




Umur adik sudah  diperoleh, sekarang kita bisa mencari umur kakak.
Gunakan persamaan (1).

k = 2a... (1)
  • ganti a = 9
k = 2×a
  • 2a = 2×a

k = 2×9

k = 18 .


Nah...
Umur keduanya sudah diperoleh.
  • Adik (a) = 9 tahun
  • Kakak (k) = 18 tahun.

Seperti itulah caranya dan semoga membantu ya...


Baca juga ya :