Nilai dari 2,34×10³ + 0,3×10² adalah...

Mengerjakan soal seperti ini kita akan menghilangkan bentuk pangkatnya lebih dulu, sehingga bentuk desimal bisa dihilangkan juga.


Jangan bingung dulu dengan soalnya ya...
Tenang saja, kita akan bahas semuanya.

Contoh soal

Ok...
Ini soalnya.


Soal :

1. Hitunglah nilai dari 2,34×10³ + 0,3×10² = ...


Langkah-langkahnya seperti ini.

= 2,34×10³ + 0,3×10²
  • 10³ = 10×10×10 = 1000
  • 10² = 10×10 = 100

Sekarang bentuknya seperti ini.

= 2,34×1000 + 0,3×100

Jika belum bisa mengalikan bentuk di atas secara langsung, kita bisa menggunakan bantuan pecahan. Bentuk desimalnya diubah ke bentuk pecahan.




Penjelasannya adalah :
  • 2,34 dijadikan  bentuk pecahan.
    Karena ada dua angka di belakang koma, yaitu 3 dan 4, maka harus dibagi dengan bilangan yang ada dua nol, yaitu 100
  • 0,3 diubah menjadi bentuk pecahan.
    Karena ada satu angka di belakang koma, yaitu 3 saja, maka harus dibagi dengan angka yang nolnya ada satu, yaitu 10
  • 1000 dibagi dengan 100, sisa 10
  • 100 dibagi dengan 10, sisa 10

Sekarang tinggal ditambahkan saja.
Hasilnya adalah 2370.



Soal :

2. Carilah hasil dari 0,43×10⁴ + 1,2×10³ = ...


Caranya masih sama dengan soal pertama. Kita ubah bentuk 10 pangkatnya menjadi perkalian biasa.

  • 10⁴ = 10×10×10 ×10= 10000
  • 10³ = 10×10×10 = 1000
Ubah bentuk desimal menjadi pecahan.




  • 0,43 diubah menjadi pecahan dan dibagi oleh 100
    Karena ada dua angka di belakang koma, sehingga dibagi 100
  • 1,2 ada satu angka di belakang koma, sehingga dibagi 10

Hasilnya dijumlahkan dan diperoleh 5500.

Itulah cara perhitungan yang melibatkan bilangan desimal serta perpangkatan. Semoga membantu dan selamat belajar ya.


Baca juga ya :

Juring bersudut pusat 40⁰ panjang busurnya 60 cm. Berapa panjang busur juring yang sudut pusatnya 30⁰?

Permasalahan seperti ini bisa diselesaikan jika kita mengetahui keliling lingkaran, tempat di mana busur ini berada.

Itulah konsepnya.


Konsep soal

Rumus yang digunakan untuk mencari panjang sebuah busur lingkaran adalah :


Menggunakan rumus tersebut, kita bisa mencari keliling lingkaran.
Seperti itulah caranya.

Setelah keliling ditemukan, barulah bisa mencari panjang busur untuk sudut pusat yang lain. Karena berada dalam satu lingkaran, maka kelilingnya sama.

Contoh soal

Sekarang kita kerjakan contoh soalnya.


Soal :

1. Juring bersudut 40⁰ memiliki panjang busur 60 cm. Berapakah panjang busur juring yang sudut pusatnya 30⁰?


Kita kerjakan dengan dua cara.


Cara pertama → Mencari keliling lingkaran

Kita mencari kelilingnya lebih dulu. 
Setelah ketemu, barulah mencari panjang busur yang ditanyakan.


Diketahui pada soal :
  • panjang busur = 60 cm
  • sudut juringnya = 40⁰
  • Kita tidak menggunakan sudut yang 30⁰ dulu ya. Karena sudut 40⁰ yang diketahui panjang busurnya.


  • panjang busur ganti dengan 60
  • sudut juring = 40⁰
  • keliling lingkaran tetap, karena kita akan mencarinya.
  • 40 dan 360 disederhanakan, masing-masing dibagi 40 sehingga menjadi 1/9



  • Untuk mendapatkan keliling lingkaran, bagilah 60 dengan 1/9
  • Tanda bagi diubah menjadi kali dan pecahan dibelakangnya ditukar. 1/9 menjadi 9/1
  • Akhirnya mendapatkan keliling 540 cm.





Setelah keliling ditemukan, sekarang kita bisa mencari panjang busur lingkaran yang sudut pusatnya 30⁰.




  • Keliling lingkaran = 540 cm
  • Sudut juring = 30⁰
  • Sederhanakan 30 dan 360, sama-sama dibagi 30. Sehingga menjadi 1/12

Akhirnya kita dapatkan panjang busur juring bersudut 30⁰ adalah 45 cm.

Tips :
Kita hanya perlu mencari keliling lingkaran saja. Tidak perlu sampai mencari jari-jarinya. Sehingga perhitungan menjadi lebih mudah.




Cara kedua → Menggunakan perbandingan

Cara kedua jauh lebih mudah dan singkat. Kita menggunakan perbandingan dari sudut dan panjang busur yang diketahui.

Diketahui pada soal :
  • Sudut juring 40⁰, panjang busur 60 cm
  • Sudut juring 30⁰, panjang busur tidak diketahui.

Selanjutnya bisa ditulis seperti ini.

40⁰ → 60 cm
30⁰ → n cm

  • Karena panjang busur sudut 30⁰ tidak diketahui, kita misalkan dengan "n"

Selanjutnya, bentuk di atas tinggal dijadikan perbandingan.


  • 40 dibandingkan dengan 30 dan 60 dibandingkan dengan n
  • Sederhanakan 40 dan 30, masing-masing dihilangkan nol-nya.



  • Agar mempermudah perhitungan, kalikan silang untuk menghilangkan bentuk pecahan
  • 4 dikali dengan n
  • 60 dikali dengan 3



  • Untuk mendapatkan n, maka 180 harus dibagi dengan 4.
  • Diperoleh 45.

Jadi panjang busur yang sudut pusat juringnya 30⁰ adalah 45 cm.
Hasilnya sama dengan cara pertama.




Soal :

2. Sebuah juring yang sudut pusatnya 20⁰ memiliki panjang busur 50 cm. Hitunglah panjang busur lingkaran yang sudut pusatnya 30⁰!


Kita gunakan cara perbandingan saja ya biar cepat.

Tulis dulu data yang diketahui pada soal.
  • sudut pusat 20⁰ panjang busurnya 50 cm
  • sudut pusat 30⁰ panjang busurnya tidak diketahui.
Bisa ditulis seperti ini.

20⁰ → 50 cm
30⁰ → n cm
  • Karena panjang busur untuk sudut 30⁰ tidak diketahui, kita misalkan dengan "n" saja.

Selanjutnya, bentuk di atas bisa diubah menjadi perbandingan seperti di bawah.


  • Sederhanakan 20 dengan 30 dengan menghilangkan satu nol atau sama-sama dibagi 10


  • Kalikan silang untuk menghilangkan bentuk pecahan
  • 2 dikali dengan n
  • 50 dikali dengan 3 = 150


  • Untuk mendapatkan "n", bagilah 150 dengan 2
  • Hasilnya 75 cm.

Jadi...
Inilah panjang busur dari juring yang sudut pusatnya 30⁰.


Baca juga ya :

30% dari 0,7 adalah...

Ok...
Bagaimana menyelesaikan soal seperti ini?


Kita dihadapkan pada persoalan mencari berapa persen dari suatu bilangan desimal yang diketahui. Nah, mari lihat konsep soalnya di bawah.

Konsep soal

Pengertian dari soal di atas adalah 30% dari 0,7 diartikan sebagai 30% dikali dengan 0,7. Nah, seperti itulah maksudnya.

30% dari 0,7 = 30% × 7

Arti kata "dari" yang berwarna merah pada soal adalah dikali.
Jelas ya?

Nah, kitapun bisa menghitung soalnya sekarang.

Contoh soal

Mari lihat lagi soalnya.


Soal :

1. Hitunglah nilai 30% dari 0,7 adalah...


30% dari 0,7 artinya...

= 30% × 0,7

  • Ubah bentuk persen dan desimal menjadi pecahan biasa


  • Kalikan 30 dengan 7 = 210
  • Kalikan 100 dengan 10 = 1000
Hasilnya adalah 0,210. 
Atau bisa ditulis 0,21 saja.
Angka 0 paling belakang bisa dihapus.

Bagaimana, mudah bukan?



Soal :

2. Hasil 45% dari 2,2 adalah...


Langkahnya masih sama dengan soal pertama.
Ubah dulu persen dan desimal ke bentuk pecahan biasa.

45% dari 2,2 artinya...
 
= 45% × 2,2


  • Kalikan 45 dengan 22, hasilnya 990
  • Kalikan 100 dengan 10, hasilnya 1000
Jadi...
45% dari 2,2 adalah 0,990 atau 0,99.



Soal :

3. Berapakah hasil 60% dari 1,4?


Ubah dulu keduanya ke dalam bentuk pecahan.

60% dari 1,4 artinya :

= 60% × 1,4



  • Kalikan 60 dengan 14, hasilnya 840
  • Kalikan 100 dengan 10, hasilnya 1000

Jawabannya adalah 0,84.

Kesimpulan

Ketika dihadapkan dengan soal seperti di atas, 30% dari 0,7, artinya kedua bilangan dikali.
Jadi mudahnya, ketika ada kata "dari" maka kedua bilangan haruslah dikalikan.

Terus...
Agar lebih mudah dikerjakan, keduanya diubah menjadi pecahan biasa. Akhirnya proses mengalikan menjadi lebih mudah.

Atau jika mau dijadikan desimal keduanya juga boleh, lalu dikalikan seperti perkalian susun biasa. Hasilnya sama kok.

Mau cara yang mana, terserah ya.
Bebas.

Pilihlah cara yang paling mudah, untuk mempercepat pengerjaan dan akhirnya mendapatkan jawaban yang diinginkan.
Semoga membantu.

Baca juga ya :

Juring bersudut 30⁰ memiliki luas 45 cm², maka luas juring yang sudut pusatnya 50⁰ adalah...

Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menemukan jawaban soal ini. Kita coba satu per satu dan bandingkan cara mana yang paling disukai ya...


Tetapi, kita harus tahu dulu rumus mencari luas juring. Rumusnya tidak rumit kok, bisa dihafalkan dengan mudah.

Rumus luas juring

Rumus mencari luas juring adalah...




Nah...
Itulah rumusnya...
Sekarang kita bisa masuk ke soalnya.

Contoh soal

Mari lihat soalnya.


Soal :

1. Juring dengan sudut pusat 30⁰ luasnya 45 cm², hitunglah luas juring yang sudut pusatnya 50⁰...


Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada dua cara yang bisa dilakukan. Kita akan bahas keduanya, perhatikan ya!!


Cara pertama

Untuk cara yang pertama, kita akan mencari luas lingkarannya dulu. Karena pada rumus luas juring ada luas lingkaran.

Inilah yang dicari dulu.



Mencari luas lingkaran

Pada soal diketahui data :
  • Sudut pusat juring 30⁰ luasnya 45 cm²
  • Inilah data yang akan digunakan untuk mendapatkan luas lingkaran, karena diketahui sudut pusat dan luas juringnya.


  • Masukkan luas juring = 45
  • sudut pusat juring = 30


  • Sederhanakan 30 dan 360, keduanya sama-sama dibagi 30



  • Untuk mendapatkan luas lingkaran, 45 harus dibagi dengan 1/12
  • Tanda bagi berubah menjadi kali dan pecahan 1/12 dibalik menjadi 12/1

Dan kita mendapatkan luas lingkaran yaitu 540 cm²



Mencari luas juring sudut pusat 50

Sekarang kita bisa mencari luas juring yang sudut pusatnya 50⁰ karena luas lingkaran sudah diketahui.



  • Masukkan sudut pusat juring = 50
  • ganti luas lingkaran dengan 540 (sesuai hasil perhitungan sebelumnya)

Diperoleh luas juring dengan sudut pusat 50⁰ sebesar 75 cm².
Nah selesai...

Itulah cara yang pertama...
Yaitu menggunakan rumus luas juring dan kita harus mencari luas lingkarannya lebih dulu. Perhatikan langkah-langkahnya ya!!


Cara kedua

Cara yang kedua, kita tidak akan menggunakan rumus luas juring, melainkan menggunakan perbandingan.

Masih ingat dengan topik ini?
Ok mari lihat lagi data pada soal.
  • Sudut pusat juring 1 adalah 30⁰
  • Luas juring 1 adalah 45 cm²
  • Sudut pusat juring 2 adalah 50⁰

Yang ditanyakan : luas juring 2....?

Perbandingan yang digunakan seperti ini.



  • Masukkan data-data di atas ke dalam rumus perbandingan



  • Kalikan silang 30 dengan luas juring 2
  • Kalikan silang juga 50 dengan 45
  • Sehingga kita tidak punya bentuk pecahan lagi.

Untuk mendapatkan luas juring 2, maka 2250 harus dibagi dengan 30.
Hasilnya 75 cm².

Nah, hasilnya sama bukan dengan cara pertama??
Mau pilih yang mana?
Silahkan gunakan yang paling disukai!!


Baca juga ya :

Perbandingan buku A dan B adalah 3 : 1. Jika A memiliki 28 lebih banyak, berapakah banyak buku masing-masing?

Jika diketahui memiliki buku lebih banyak atau lebih sedikit, ada konsep menarik di sini. Konsep ini membuat perhitungan menjadi lebih cepat.


Konsep

Ok...
Kita masuk ke konsep soalnya dulu.

Dalam soal ada kalimat kunci "memiliki 28 lebih banyak".
Ini artinya apa?

28 adalah selisih buku mereka.

Nah...
Ketika tahu bahwa itu selisihnya, mengerjakan soal perbandingan jauh lebih cepat.

Jelas ya?
Nanti kita akan gunakan dua cara, yaitu cara biasa dan cara "n".
Silahkan pilih mana yang lebih disukai.

Contoh soal

Soalnya sebagai berikut.


Soal :

1. Perbandingan buku A : B adalah 3 : 1. Jika A memiliki buku 28 lebih banyak, berapakah buku masing-masing?


Diketahui :
  • Perbandingan A : B = 3 : 1
  • Buku A 28 lebih banyak dari buku B

Cara pertama

Cara yang pertama adalah menggunakan cara biasa yang diajarkan di sekolah. Yaitu membandingkan yang dicari dengan yang diketahui.

  • Buku A 28 lebih banyak dari B.
  • Ini artinya selisih buku keduanya adalah 28.

Berarti yang diketahui pada soal ini adalah selisih bukunya, yaitu 28.
  • Kemudian, karena diketahui selisih, perbandingannya juga dicari selisihnya
  • Perbandingannya dikurangkan
  • Selisih perbandingan = 3 - 1
    = 2.
Ingat ya!
Perbandingan A : B = 3 : 1
  • Perbandingan A = 3
  • Perbandingan B = 1


Mencari buku masing-masing

Jadi...
Kita sudah mendapatkan data penting.
  • Buku yang diketahui adalah selisih = 28
  • Perbandingan yang diketahui adalah selisihnya juga, yaitu mengurangkan perbandingan A dan B, 3-1 = 2



Jadi, rumusnya seperti di atas.
  • Kita mau mencari banyak buku A, berarti tulis perbandingan A di bagian atas atau pembilang
  • Untuk perbandingan diketahui, adalah selisihnya. jadi kurangkan kedua perbandingan
  • Buku yang diketahui adalah selisihnya, jadi kita kalikan dengan selisih buku


  • 2 dan 28 disederhanakan, sama-sama dibagi 2
Dan kita mendapatkan banyak buku A, yaitu 42.




Sekarang mencari buku B.




  • Perbandingan yang dicari adalah perbandingan B, nanti diganti 1
  • Perbandingan diketahui adalah selisihnya, karena pada soal diketahui banyak selisih buku
  • Selisih buku tetap 28



Nah...
Kitapun mendapatkan buku B sebanyak 18.

Jadi...
Kita sudah mendapatkan banyak buku masing-masing.
Buku A = 42
Buku B = 14.




Cara kedua → Cara "n"

Cara ini agak sedikit berbeda, mari kita lihat.

Perbandingan A : B = 3 : 1
Artinya :
  • Perbandingan A = 3, banyak buku A sebenarnya adalah 3n
  • Perbandingan B = 1, banyak buku B sebenarnya adalah 1n

Inilah yang dimaksud cara "n", yaitu menambahkan "n" disetiap perbandingan yang ada



Mencari "n"

Kita cari "n" dulu.

Diketahui pada soal, selisih bukunya 28.
Ingat!
Selisih ini artinya sama dengan 28 buku lebih banyak.

Selisih buku = 28
Buku A - buku B = 28

  • Buku A = 3n
  • Buku B = 1n

Buku A - buku B = 28

3n - 1n = 28
  • 3n - 1n = 2n

2n = 28

  • Untuk mendpatkan n, bagi 28 dengan 2

n = 28 ÷ 2
n = 14.


Mencari buku masing-masing

Nilai "n" sudah diperoleh, sekarang kita bisa mendapatkan buku masing-masing.

Banyak buku A.
Buku A = 3n
Buku A = 3×n
  • n = 14 (dari hasil perhitungan di atas)
Buku A = 3×14
Buku A = 42


Banyak buku B.
Buku B = 1n
Buku B = 1×n
  • n = 14
Buku B = 1×14
Buku B = 14


Jadi...
Buku A = 42
Buku B = 14

Hasilnya sama dengan cara pertama bukan?
Silahkan pilih mana yang lebih disukai.



Baca juga ya :

Adi mempunyai 100 roti dan Dina 88 roti. Berapa banyak roti yang diberikan Adi ke Dina agar roti mereka sama banyak?

Pernah berjumpa soal seperti ini?
Masih bingung menjawabnya?


Nah...
Jangan khawatir ya!!

Kita akan bahas sampai tuntas...

Contoh soal


Soal :

1. Adi mempunyai 100 roti dan Dina 88 roti. Berapa banyak roti yang harus diberikan Adi ke Dina agar roti mereka sama banyak sekarang?


Ada dua cara yang bisa dicoba.


Cara pertama

Kita jumlahkan dulu roti Adi dan Dina. Setelah itu dibagi dua (karena ada dua orang)
Nah, inilah jumlah roti setelah Adi memberi ke Dina.

Ok...
Kita kerjakan satu per satu.

Roti Adi + roti Dina = 100 + 88
=188.



Sekarang bagi dengan dua jumlah rotinya.

= 188 ÷ 2
= 94

94 adalah banyak roti Adi dan Dina sekarang.




Roti Adi awalnya 100.
Sekarang menjadi 94.

Berarti ia memberikan roti ke Dina sebanyak :
= 100 - 94
= 6 roti.

Jadi...
Roti yang harus diberikan Adi ke Dina adalah 6.

Inilah cara pertama...




Cara kedua

Cara yang kedua jauh lebih cepat.
Kok bisa?

Ayo kita lihat!!

Roti Adi awalnya = 100
Roti Dina awalnya = 88.

Kita cari selisihnya roti keduanya.

= 100 - 88
= 12.




Sekarang bagi selisih rotinya dengan 2.

= 12 ÷ 2
= 6.

Nah...
6 adalah banyak roti yang harus diberikan Adi kepada Dina.
Mudah sekali kan?



Pembuktian!!


Ok...
Kita buktikan agar lebih paham.

Pada cara kedua kita memperoleh 6 roti yang diberikan Adi ke Dina.

Roti awal Adi = 100
Setelah diberikan 6 roti ke Dina, roti Adi menjadi
= 100 - 6
= 94.

Sekarang cari roti Dina.
Pada awalnya roti Dina = 88
Setelah mendapatkan 6 roti dari Adi, roti Dina menjadi 
= 88 + 6
= 94.

Nah...
Roti Adi dan Dina sekarang sudah sama bukan?
Sama-sama 94 roti.

Seperti itulah caranya...


Soal :

2. Toni memiliki 28 kartu dan Andi memiliki 76 kartu. Berapakah banyak kartu yang harus diterima Toni sehingga kartu mereka jumlahnya sama?


Ok...
Kita coba soal yang baru agar memperdalam pemahaman materi ini. Masih dua cara yang digunakan, sama seperti soal pertama.


Cara pertama → Menjumlahkan

Pada soal diketahui :
  • Kartu Toni = 28
  • Kartu Andi = 76

Jumlahkan kartu keduanya.

Kartu Toni + kartu Andi = 28 + 76
= 104



Bagi jumlah keduanya dengan 2, karena ada dua orang.

= 104 ÷ 2
= 52

52 adalah banyak kartu dari Toni dan Andi sekarang.
Inilah banyak kartu yang sama dari keduanya setelah Toni menerima dari Andi.




Langkah terakhir adalah mencari banyak kartu yang diterima Toni dari Andi.
  • Kartu Toni awalnya = 28
  • Kartu Toni setelah diberi oleh Andi = 52 
Untuk mendapatkan banyak kartu yang diterima Toni, kurangkan banyak kartu setelah diberi Andi dengan kartu mula-mula.

Kartu yang diterima Toni = 52 - 28
=24.

Nah...
Banyak kartu yang diterima Toni dari Andi adalah 24 buah.



Cara kedua → Mengurangkan

Sekarang cara yang kedua.
  • Kartu Toni saat awal = 28
  • Kartu Andi saat awal = 76

Kurangkan kedunya

Kartu Andi - kartu Toni = 76 - 28
= 48




Sekarang, bagi selisihnya dengan dua (karena ada dua orang)

= 48÷2
= 24.

Hasilnya sama dengan cara pertama ya!
Banyak kartu yang diterima Toni adalah 24.


Baca juga ya :

Apa artinya skala 1:500.000 pada peta?

Dalam sebuah peta akan tertulis yang namanya skala. Kehadirannya sangat penting karena memberikan informasi yang akurat mengenai ukuran dan jarak.


Ya...
Kita bisa mengetahui jarak antara tempat yang satu dengan tempat lainnya hanya dari peta.

Arti skala

Pengertian skala seperti ini.

Skala adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya dan dihitung dalam satuan cm.

Ini yang perlu diketahui.
Perhitungan pada skala selalu menggunakan satuan cm. Dengan tahu ini, kita akan mudah melakukan perhitungan dan tidak terkecoh satuan.



Arti skala 1 : 500.000

Baik...
Sekarang kita lihat arti skala 1 : 500.000

Ingat pengertian di atas.
Skala adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di lapangan atau pada permukaan bumi.

Sehingga skala 1 : 500.000 artinya :
  • 1 yang berwarna biru artinya 1 cm.
    Ini adalah jarak pada peta
  • 500.000 yang warna merah artinya 500.000 cm
    Ini adalah jarak sebenarnya

Dapat disimpulkan bahwa :
1 : 500.000 diartikan jarak 1 cm pada peta sama dengan 500.000 cm pada jarak sebenarnya atau di permukaan bumi.

Nah seperti itulah artinya.

Mengapa dibuat skala?

Peta itu kecil, bahkan bisa digambar dalam kertas di buku pelajaran. Jika dibuat sesuai dengan aslinya, tidak bisa.
Diperlukan kertas yang super besar.

Kertas yang ukurannya sama dengan bumi.
Kurang praktis kan?


Mengecilkan gambar peta

Skala datang membantu.
Dengan membandingkan jarak sebenarnya, gambar bumi bisa dibuat menjadi lebih kecil, bahkan jauh lebih kecil.

Itulah mengapa kita bisa melihat peta di dalam buku.

Yuk lihat lagi skalanya.
1 : 500.000

Artinya 1 cm mewakili jarak 500.000 cm atau 5 km pada bumi.

Nah...
Jarak 5 km di bumi bisa dipendekkan menjadi 1 cm pada peta.
Tidak heran jika kita bisa mengecilkan ukuran peta.

Bahkan ada juga peta yang skalanya jutaan, semisal 1 : 2.000.000 dan sebagainya.



Gambar sama ukuran berbeda

Skala sama sekali tidak mengubah bentuk peta, yang diubah hanyalah ukurannya saja. Bentuk peta tetap seperti aslinya.

Yang berbeda hanyalah ukurannya.
Yang semula besar, bisa dibuat lebih kecil.

Satuannya selalu cm

Jangan lupakan ini ya.
Walaupun tidak tertulis pada skala, satuan yang digunakan dalam perhitungan selalu centimeter (cm). 

Ini sangat penting.
Terutama jika diketahui jarak sebenarnya dalam km.
Kita harus ubah dulu ke cm sehingga bisa mendapatkan skala atau jarak pada peta.

Mari lihat contoh soal berikut.

Soal :

1. Diketahui jarak pada peta sepanjang 5 cm sama dengan jarak 10km pada permukaan bumi atau jarak sebenarnya.
Hitunglah skala petanya!


Diketahui :
  • Jarak peta = 5cm
  • Jarak sebenarnya = 10 km
Jika ingin menghitung skala, maka kita membandingkan jarak peta dengan jarak sebenarnya.
Ketika satuan jarak sebenarnya masih km, kita tidak boleh memasukkannya ke dalam perbandingan.

Mengapa?
Karena dalam skala satuan yang digunakan adalah cm.

Sehingga :
  • Jarak peta = 5 cm
  • Jarak sebenarnya = 10 km = 1.000.000 cm

Setelah satuannya dalam cm, barulah kita hitung skalanya.



  • 5 dan 1.000.000 disederhanakan
    Sama-sama dibagi 5

Sehingga kita peroleh skalanya 1 : 200.000

Nah...
Seperti itulah skala ya.
Semoga membantu.


Baca juga ya :