Antara pecahan ³/₅ dan ⁴/₅ akan disisipkan tiga buah pecahan. Apa saja pecahan itu?

Memang bisa menyisipkan tiga bilangan lagi di antara ³/₅ dan ⁴/₅?
Sekilas terlihat mustahil ya...


Tetapi karena sudah dibuatkan soalnya, berarti pasti ada jawabannya.

Konsep soal

Nah...
Ketika bertemu dengan soal seperti ini, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.
  • Menyamakan penyebut kedua pecahan
  • Kalau sudah sama dan tidak ada angka di antaranya, kita bisa ubah penyebutnya lagi
    Buat dalam bentuk lain
Cara kedua inilah yang akan digunakan.

Kedua pecahan tadi kita buat penyebutnya dalam bentuk lain.
Caranya bagaimana?
Kalikan pembilang dan penyebutnya dengan angka yang sama. Bisa dimulai dari 2, kemudian 3 dan seterusnya sampai menemukan jawaban yang tepat.

Soal

Mari kita coba soalnya agar lebih paham.

Soal :

1. Di antara pecahan ³/₅ dan ⁴/₅ akan disisipkan tiga buah pecahan lagi. Apa saja pecahan itu?


Kedua pecahan, ³/₅ dan ⁴/₅, sudah memiliki penyebut yang sama, yaitu angka di bagian bawah, 5.
Sekarang diubah menjadi bentuk lain.



Percobaan pertama

Kita coba dulu dengan mengalikan angka 2 pada pembilang dan penyebutnya.

³/₅ = ³/₅ × ²/₂
  • Pembilang 3 dan 2 dikali, menjadi 6
  • Penyebut, 5 dan 2 dikali menjadi 10
³/₅ = ⁶∕₁₀

Lakukan hal yang sama dengan pecahan kedua, sama-sama dikali dengan 2.

 ⁴/₅ = ⁴/₅ × ²/₂
  • 4 dikali dengan 2 menjadi 8
  • 5 dikali dengan 2 menjadi 10
⁴/₅ = ⁸∕₁₀

Sekarang pecahannya sudah berubah.

³/₅ = ⁶∕₁₀
⁴/₅ = ⁸∕₁₀

Cek...
Antara ⁶∕₁₀ dan ⁸∕₁₀ ada berapa bilangan.

Tips!
Lihat angka pembilangnya, yaitu bagian atas saja. Untuk penyebutnya, 10, tidak perlu diperhatikan karena sudah sama.

Berarti pembilangnya, angka bagian atas, ada 6 dan 8.

Angka antara 6 dan 8 adalah 7.

Nah...
Untuk percobaan pertama hanya ada satu angka di antara 6 dan 8, yaitu 7. Kita bisa tulis pecahannya ⁷∕₁₀.

Pecahan yang ada antara ³/₅ dan ⁴/₅ atau ⁶∕₁₀ dan ⁸∕₁₀ adalah ⁷∕₁₀.
Kita hanya mendapatkan satu pecahan saja.



Percobaan kedua

Kalikan dengan angka 3 pembilang dan penyebutnya.

³/₅ = ³/₅ × ³∕₃
  • Pembilang 3 dan 3 dikali, menjadi 9
  • Penyebut, 5 dan 3 dikali menjadi 15
³/₅ = ⁹∕₁₅

Pecahan kedua juga dikalikan 3.

 ⁴/₅ = ⁴/₅ × ³∕₃
  • 4 dikali dengan 3 menjadi 12
  • 5 dikali dengan 3 menjadi 15
⁴/₅ = ¹²∕₁₅

Sudah diperoleh :
  • ³/₅ = ⁹∕₁₅
  • ⁴/₅ = ¹²∕₁₅
Penyebutnya sudah sama-sama 15. Sekarang lihat pembilangnya, yaitu 9 dan 12.

Bilangan antara 9 dan 12 adalah 10 dan 11.
Jadi, masih hanya dua.
Kurang satu lagi agar mendapatkan tiga pecahan.

Pecahan antara ³/₅ dan ⁴/₅ atau ⁹∕₁₅ dan ¹²∕₁₅ adalah ¹⁰∕₁₅ dan ¹¹∕₁₅.



Percobaan ketiga

Karena dua percobaan belum berhasil, kita lanjutkan dengan mengalikan 4.

³/₅ = ³/₅ × ⁴∕₄
  • Pembilang 3 dan 4 dikali, menjadi 12
  • Penyebut, 5 dan 4 dikali menjadi 20
³/₅ = ¹²∕₂₀

Pecahan kedua juga dikalikan 4.

 ⁴/₅ = ⁴/₅ × ⁴∕₄
  • 4 dikali dengan 4 menjadi 16
  • 5 dikali dengan 4 menjadi 16
⁴/₅ = ¹⁶∕₂₀

Pembilangnya sekarang menjadi 20.
Sedangkan penyebutnya ada 12 dan 16.

Pecahannya sekarang menjadi :
  • ¹²∕₂₀
  • ¹⁶∕₂₀
Antara bilangan 12 dan 16 ada tiga angka, yaitu 13, 14, 15.
Nah...
Ini pas.

Kita sudah mendapatkan tiga bilangan.

Sehingga...
Antara ³/₅ dan ⁴/₅ atau ¹²∕₂₀ dan ¹⁶∕₂₀ adalah ¹³∕₂₀, ¹⁴∕₂₀ dan ¹⁵∕₂₀.

Inilah jawaban yang diminta.
Tiga bilangan pecahan antara ³/₅ dan ⁴/₅ adalah ¹³∕₂₀, ¹⁴∕₂₀ dan ¹⁵∕₂₀.

Kesimpulan

Jadi, seperti itulah caranya mencari bilangan antara dua pecahan. 
Langkahnya :
  • Samakan penyebut kedua pecahan
  • Ubah pecahan dengan mengalikan bilangan dan penyebutnya dengan angka yang sama.
Jika perkalian pertama belum ketemu, lakukan dengan angka selanjutnya sampai mendapatkan jawaban yang diharapkan.

Bagaimana, sudah mengerti bukan?

Semoga membantu ya...


Baca juga ya :

Luas tutup sebuah kubus adalah 50 cm², berapakah luas permukaan kubus?

Bermodalkan luas tutup kubus, kita bisa kok mencari luas permukaan total dari seluruh kubus. Caranya sangat mudah.


Konsep

Mari kita bedah konsepnya dulu agar lebih mudah memahami soalnya. Dengan melihat rumusnya, nanti kita bisa menemukan jalan pintas untuk mencari seluruh luas permukaan kubus.

Nah...
Jika anda bertemu soal seperti ini, apakah yang pertama kali dilakukan?

Mencari rusuknya?
Boleh sih...

Tetapi itu sebenarnya tidak perlu.

Lho kok bisa??
Mari perhatikan...



Rumus luas tutup kubus

Masih ingat dengan ciri-ciri kubus?
Semua permukaannya berbentuk persegi, memiliki luas yang sama dan ada enam jumlahnya.
Nah...
Dari sana sebenarnya sudah terlihat trik yang bisa dimainkan.

Ok...
Kita lihat dulu rumus luas tutup kubus.

Karena tutup dan semua sisi kubus berbentuk persegi, maka rumus luas tutup atau satu sisi kubus adalah :
Luas tutup = s²

Misalkan persegi di atas adalah tutup dari kubus.
Maka rusuknya adalah "s".

Jadi...
Lima sisi yang lain juga punya luas yang sama dan rumusnya pasti sama juga.



Rumus luas permukaan kubus

Ingat kembali sifat kubus.
  • Sisinya adalah 6
  • Semuanya memiliki luas yang sama.
Jadi...
Rumus luas permukaan kubus adalah 6 dikali dengan luas satu sisi kubus.

Luas permukaan kubus = 6×s²

Jelas ya!!

Dengan mengetahui luas tutup kubus saja atau luas salah satu sisinya, kita bisa menghitung luas permukaan kubus dengan mengalikan enam.

Enam adalah banyak sisi kubus ya.

Soal

Sekarang kita terapkan ke contoh soalnya.


Soal :

1. Luas tutup sebuah kubus adalah 50 cm². Hitunglah luas permukaan kubusnya!


Tulis data yang sudah diketahui pada soal.
  • Luas tutup = 50 cm²

Lihat gambar di atas.
Luas tutupnya sudah diketahui, yaitu 50 cm².

Luas tutup = s²
Luas tutup = 50 cm²

Jadi...
s² = 50 cm²

Nah, inilah yang menjadi kunci untuk menjawab soal ini.



Mencari luas permukaan kubus

Rumus luas permukaan kubus adalah :

Luas permukaan kubus = 6×s²

Diketahui :
  • s² = 50 cm²

Luas permukaan kubus = 6×s²
  • Ganti s² = 50 cm²
Luas permukaan kubus = 6×50 cm²
Luas permukaan kubus = 300 cm²

Nah...
Luas permukaan kubus sudah diketahui dan dihitung dengan cepat tanpa perlu mencari panjang rusuknya.

Bagaimana, mudah dimengerti kan??

Bagaimana jika ditanya volumenya?

Untuk yang ini kita tidak bisa menggunakan cara seperti di atas. Panjang rusuknya harus diketahui.
Jadi kita cari dulu itu.

Diketahui :
  • Luas tutup = 50 cm²


Mencari panjang rusuk

Luas tutup = 50 cm²
s² = 50
  • Untuk mendapatkan s, maka 50 harus diakarkan
s = √50


Diperoleh panjang rusuknya 5√2 cm.



Mencari volume kubus

Rusuk sudah diperoleh dan sekarang kita bisa menghitung volumenya.



Kemudian...

  • 5 dikumpulkan dengan 5 yang lain.
  • Dua buah akar dua kita kalikan dulu, yaitu √2×√2 = 2
    Masih ada sisa satu √2, ini dibiarkan saja.

  • Kalikan 125 dengan 2, hasilnya 250.

Jadi...
Kita peroleh volumenya adalah 250√2 cm³.


Baca juga ya :

Diagonal ruang sebuah balok adalah √98 cm. Jika panjang dan lebarnya 8 cm dan 5 cm, hitunglah tingginya!

Sekarang soalnya diketahui panjang diagonal ruang dan kitapun diminta mencari tinggi yang belum diketahui.

Caranya bagaimana?


Konsep

Masih menggunakan rumus panjang diagonal sebuah balok, kita tinggal melakukan pengubahan sedikit saja.
Ikuti rumus yang berlaku dan tingginya bisa diperoleh.

Secara umum, rumus panjang diagonal sebuah balok bisa ditulis seperti di bawah.

d² = p²+l²+t²

Keterangan :
  • d = diagonal ruang balok
  • p = panjang balok
  • l = lebar balok
  • t = tinggi balok
Masukkan data yang diketahui dan kita tinggal memindahkan bilangan yang sudah ada.

Soal

Untuk lebih lengkapnya, kita akan mengerjakan soal dan pahami setiap langkah dalam mendapatkan tinggi balok.


Soal :

1. Diagonal ruang √98 cm. Panjang dan lebarnya 8 cm dan 5 cm.
Hitunglah tingginya!


Data yang diketahui pada soal :
  • Diagonal ruang balok (d) = √98 cm
  • Panjang (p) = 8 cm
  • Lebar (l) = 5 cm

Sekarang masukkan data-data di atas ke dalam rumus diagonal ruang (d).


Menghitung tinggi (t)

Kita tulis lagi rumus diagonal ruang balok.

d² = p²+l²+t²
  • Masukkan data yang sudah diketahui

(√98)² = 8²+5²+t²
  • (√98)² = √98×√98
    = 98
    Kalau kita mengkuadratkan sebuah akar, maka akarkan tinggal dihilangkan dan hasilnya adalah angka di dalam akar itu.
    Jadi tidak perlu repot-repot menghitung.

98 = 64 + 25 + t²
  • 64 + 25 = 89

98 = 89 + t²
  • Pindahkan 89 ke ruas kiri menjadi -89
    Ketika pindah ruas maka tandanya berubah
    89 itu tandanya +, karena dipindah ruas maka plus menjadi minus

98 - 89 = t²

9 = t²
  • Untuk mendapatkan t, kita akarkan 9
t = √9

t = 3

Jadi...
Tinggi dari balok di atas adalah 3 cm.

Nah...
Seperti itulah cara mencari tinggi sebuah balok jika diketahui panjang diagonal ruangnya. Ikuti saja rumusnya dan kitapun mendapatkan hasilnya.


Soal :

2. Diagonal ruang balok 12 cm. Panjang dan tingginya 8 cm dan 6 cm.
Hitunglah lebarnya!


Caranya masih sama, gunakan rumus diagonal ruang balok.
Catat lebih dulu data yang ada.
  • Diagonal ruang balok (d) = 12 cm
  • Panjang (p) = 8 cm
  • Tinggi (t) = 6 cm

Sekarang yang dicari adalah lebarnya.
Langkahnya sama.



Menghitung lebar (l)

Ini rumus yang digunakan untuk mencari diagonal ruang sebuah balok (d).

d² = p²+l²+t²
  • Ganti data-data yang sudah diketahui pada soal
12² = 8²+l²+6²

144 = 64 + l² + 36
  • 64 + 36 = 100
144 = 100 + l²
  • Pindahkan 100 ke ruas kiri sehingga menjadi -100
144 - 100 = l²

44 = l²
  • Untuk mendapatkan lebar (l), akarkan 44
l = √44

l = √(4×11)

l = √4 × √11

l = 2 × √11

l = 2√11 cm.

Jadi...
Lebar balok di atas adalah 2√11 cm.

Tips

Mengapa 11 masih dalam bentuk akar?
Karena memang tidak bisa diakarkan lagi.

Sehingga...
Kalau menjumpai bentuk akar yang tidak bisa disederhanakan, biarkan saja. Nanti jawabannya pada pilihan ganda pasti ada bentuk akar.

Bentuk seperti ini memang tidak bisa disederhanakan.

Kemudian akar 44 kita ubah ya.
Cari faktor 44 yang bisa diakarkan, yaitu 4.

44 adalah hasil perkalian dari 4 dan 11.

Sehingga kita bisa mengakarkan 4 sedangkan 11 tetap seperti semula dan dalam bentuk akar. Nah, seperti itulah caranya.

Semoga membantu ya dan semangat belajar semuanya!!

Baca juga ya :

Bruto 50 kg dan tara 2%. Hitunglah tara dan netto!

Sudah tahu arti ketiga istilah di atas? Jika belum, pahami dulu ya biar mudah nanti menghitung soal.


Arti masing-masing istilah

Kita mulai dengan memahami arti dari masing-masing istilahnya...
  • Bruto = artinya berat kotor, yaitu penjumlahan dari berat bersih dan berat pembungkus
  • Netto = berat bersih, yaitu berat dari isi suatu kotak atau karung
  • Tara = Berat pembungkus atau kotak
Ketika diketahui bruto, kita bisa menghitung tara dengan persentasenya. Setelahnya, pencarian netto adalah mengurangkan bruto dengan tara.

Tara = % tara × bruto
Netto = bruto - tara

Soal 

Agar lebih paham, kita langsung coba contoh soalnya ya!!

Soal

1. Jika bruto sekarung beras 50 kg dan taranya 2%, hitunglah besar tara dan netto-nya!!


Perhatikan lagi rumus di atas.
Kita akan menggunakannya untuk menghitung tara dan netto.



Tara

Diketahui pada soal :
  • Bruto = 50 kg
  • Tara = 2%
Tara = % tara × bruto
Tara = 2% × 50 kg
Tara = ²∕₁₀₀ × 50
  • 2 dikalikan dengan 50 karena sama-sama menjadi pembilang
  • Sedangkan 100 tetap karena tidak ada kawan
Tara = ¹⁰⁰∕₁₀₀
Tara = 1 kg

Tara atau berat karungnya adalah 1 kg.
Karung yang dimaksud adalah pembungkusnya saja, yaitu pembungkus beras seberat 1 kg


Netto


Setelah menemukan tara, kita bisa menghitung netto atau berat berasnya saja.
Di kenal juga dengan berat bersih.

Netto = bruto - tara
Netto = 50 kg - 1 kg
Netto = 49 kg.

Jadi, berat berasnya saja adalah 49 kg.

Nah...
Seperti itulah pengertian dari bruto, netto dan tara.
Sudah paham ya??

Mencari untung jika diketahui harga beli dan harga jual per kg beras

Sekarang kita sambung soalnya.
Misalnya diketahui :
  • Harga beli sekarung beras adalah Rp. 500.000,-
  • Beras akan dijual dengan harga Rp. 11.000,- per kg.
Berapakah untung yang diperoleh pedagang jika semua berasnya terjual?



Mencari total penjualan


Dari perhitungan sebelumnya sudah diperoleh bahwa berat berasnya saja (netto) adalah 49 kg. Inilah yang digunakan untuk mendapatkan total penjualan.
Jangan gunakan bruto ya, karena di sana masih ada berat karung.

Total penjualan = netto × harga per kilo
  • Netto = 49 kg (hasil perhitungan di atas)

Total penjualan = 49 kg × 11.000

Total penjualan = Rp. 539.000,-

Inilah pendapatan yang diperoleh pedagang dari hasil menjual sekarung berasnya dengan harga Rp. 11.000,- per kilogram.



Menghitung keuntungan


Untuk menghitung untung, tinggal kurangkan saja harga penjualan dengan harga beli.
  • Harga penjualan = Rp. 539.000,-
  • Harga beli = Rp. 500.000,-
Untung = harga jual - harga beli

Untung = 539.000 - 500.000

Untung = 39.000

Jadi...
Pedagang itu akan untung sebesar Rp. 39.000,-

Nah...
Selamat mencoba soal-soal tentang bruto, netto dan tara ya...


Baca juga ya :

Dua sudut saling berpelurus dengan perbandingan 3 : 7. Selisih kedua sudut itu adalah 72⁰. Berapa masing-masing sudut itu?

Kata kunci soalnya adalah sudut saling berpelurus. Nah, perhatian harus diarahkan ke sini, karena kita bisa mendapatkan kedua sudut itu masing-masing besarnya berapa.


Konsep soal

Apa itu sudut yang saling berpelurus?
Sudut saling berpelurus adalah sudut-sudut yang jika dijumlahkan hasilnya membentuk sudut lurus yang besarnya 180⁰.

Ingat ya!!
Sudut lurus besarnya selalu 180⁰.

Kalau tidak diketahui pada soal, gunakan saja besar di atas. Jangan bingung jika nilai sudutnya tidak diketahui.

Nah...
Seperti itulah konsepnya.

Soal 

Sekarang kita coba contoh soalnya.


Soal :

1. Dua buah sudut saling berpelurus dengan perbandingan 3:7. Selisih kedua sudut itu adalah 72⁰. Berapakah masing-masing kedua sudut itu?


Berdasarkan data yang diketahui pada soal, kita bisa menyelesaikannya dengan dua cara. Nanti hasilnya sama kok.

Mari kita mulai dari yang pertama.


Cara pertama

Data pada soal :
  • Perbandingan kedua sudut = 3:7
  • Keduanya membentuk sudut lurus, jadi kalau dijumlahkan akan menjadi 180 derajat.
Perbandingan kedua sudut 3:7, artinya :
  • Sudut pertama =3
    Besar sebenarnya adalah 3n
  • Sudut kedua = 7
    Besar sebenarnya sudut itu adalah 7n

Untuk mendapatkan besar sudut sebenarnya, kita tambahkan "n" di belakang masing-masing perbandingan ya...



Mencari nilai "n"

Kita harus menemukan berapa nilai "n"-nya.

Kedua sudut membentuk sudut lurus, jadi jika keduanya dijumlahkan akan menjadi 180⁰.

Sudut pertama + sudut kedua = 180⁰
3n + 7n = 180⁰
  • 3n + 7n = 10n

10n = 180
  • Untuk mendapatkan n, bagi 180 dengan 10

n = 180 ÷ 10

n = 18.



Mencari besar masing-masing sudut

Nilai n sudah diperoleh, yaitu 18.
Sekarang kita hitung besar setiap sudut.

Sudut pertama = 3n
Sudut pertama = 3×n
Sudut pertama = 3×18
Sudut pertama = 54⁰

Sudut kedua = 7n
Sudut kedua = 7×n
Sudut kedua = 7×18
Sudut kedua = 126⁰

Nah...
Kita sudah menemukan besar masing-masing sudutnya.
Sudut pertama = 54⁰
Sudut kedua = 126⁰




Cara kedua

Data selanjutnya pada soal adalah :
  • Selisih kedua sudut = 72⁰
Masih sama dengan cara pertama, kita cari besar sebenarnya dari masing-masing sudut dengan menambahkan n di belakang setiap perbandingan.
  • Sudut pertama =3
    Besar sebenarnya adalah 3n
  • Sudut kedua = 7
    Besar sebenarnya adalah 7n


Mencari nilai "n"

Tetap, kita cari nilai "n" lebih dulu menggunakan selisih kedua sudut.

Data lengkap :
  • Selisih kedua sudut = 72
  • Sudut pertama = 3n
  • Sudut kedua = 7n

Selisih kedua sudut = 72

Sudut kedua - sudut pertama = 72
  • Sudut kedua ditulis paling depan karena lebih besar dari sudut pertama
7n - 3n = 72
  • 7n-3n = 4n
4n = 72
  • Untuk mendapatkan n, bagi 72 dengan 4
n = 72 ÷ 4

n = 18



Mencari besar masing-masing sudut

Nilai n sama dengan cara pertama ya, yaitu 18. Sehingga kita bisa menghitung besar masing-masing sudut sekarang.

Besar sudut pertama adalah 3n

Sudut pertama = 3n
Sudut pertama = 3×n
Sudut pertama = 3×18
Sudut pertama = 54⁰

Besar sudut kedua adalah 7n

Sudut kedua = 7n
Sudut kedua = 7×n
Sudut kedua = 7×18
Sudut kedua = 126⁰

Hasilnya sama ya...

Kesimpulan

Ketika bertemu dengan soal perbandingan seperti ini,  cari dulu berapa besar sudut yang sebenarnya. Cara termudah dengan menambahkan "n" di belakang setiap perbandingan.

Kemudian ikuti apa yang diketahui.

Kalau kedua sudutnya saling berpelurus, berarti jika keduanya dijumlahkan akan membentuk sudut lurus yang besarnya selalu 180 derajat.

Jangan lupa ya!!
Sudut lurus selalu besarnya 180 derajat.

Kemudian jika diketahui selisih kedua sudutnya, kita tetap harus mencari besar sudut sebenarnya dengan cara menambahkan "n" di belakang masing-masing sudut.
Karena diketahui selisih, maka harus dikurangkan.

Hasil pengurangan kedua sudut harus sama dengan nilai yang diketahui pada soal. Setelah itu cari berapa "n".

Terakhir, kita bisa mencari besar masing-masing sudut dengan mengalikan "n" di setiap perbandingan.
Ok...
Bagaimana, sudah mengerti kan??

Selamat mencoba dan semoga terbantu ya...



Baca juga ya :

Dua diagonal persegi panjangnya (2x+2) cm dan (3x-3) cm. Hitunglah luasnya!

Nah...
Bagaimana kira-kira soalnya, sudah terbayang cara menjawabnya?


Jika masih bingung, perhatikan lagi penjelasan di bawah ini. Pasti bisa mengerti dengan baik karena dijelaskan juga konsep yang menyertai.

Konsep soal

Masih ingat dengan sifat-sifat persegi?
Inilah yang membantu kita dalam menyelesaikan soal ini.

Terutama sifat diagonalnya.

Kedua diagonal persegi sama panjang.

Inilah yang dijadikan patokan.
Sehingga kita bisa mendapatkan nilai x.

Setelah mendapatkan nilai x, barulah mencari panjang diagonal.

Dengan hanya menggunakan panjang diagonal sebuah persegi, kita bisa langsung menghitung luas persegi lho.
Tidak perlu mencari panjang sisinya lagi.

Caranya bagaimana?
Dengan menggunakan konsep belah ketupat.

Jika dilihat dari kedua diagonalnya, maka persegi bisa dikatakan sebagai belah ketupat. Nah, rumus luas belah ketupat bisa diterapkan.

Luas belah ketupat yaitu dengan mengalikan kedua diagonal terus dibagi dua.
Sudah selesai.

Soal

Ok...
Mari kita coba contoh soalnya agar lebih mengerti.

Soal :

1. Sebuah persegi memiliki dua diagonal yang panjangnya (2x+2) cm dan (3x-3) cm. Hitunglah luasnya!


Terlihat data yang diberikan sangat minim. Tetapi kita masih bisa mencari luas perseginya dengan menggunakan sifat-sifat persegi.

Sifat yang digunakan adalah kedua diagonal persegi selalu sama panjang.



Mencari nilai x

Kita harus mendapatkan nilai lebih dulu.

Ingat!!
Kedua diagonal persegi sama panjang.
  • diagonal satu = 2x+2
  • diagonal dua = 3x-3

Menggunakan sifat persegi, dimana kedua diagonalnya sama panjang, maka :

diagonal satu = diagonal dua

2x + 2 = 3x - 3
  • Kumpulkan suku yang sama-sama mengandung x.
    Pindahkan 2x ke ruas kanan menjadi -2x
  • Pindahkan suku yang tidak mengandung x ke ruas kiri
    -3 dipindah ke ruas kiri menjadi +3

2+3 = 3x - 2x

5 = x

Nah...
Kita sudah mendapatkan nilai x, yaitu 5.



Mencari panjang diagonal

Sekarang kita bisa mencari panjang diagonalnya.
Mau menggunakan diagonal pertama atau kedua sama saja nanti hasilnya.

Diagonal satu = 2x + 2
  • Ganti x = 5
Diagonal satu = 2.5 + 2
  • 2.5 artinya 2 dikali dengan 5 = 10
Diagonal satu = 10 + 2
Diagonal satu = 12 cm

Gunakan diagonal dua.
Diagonal dua = 3x-3
  • Ganti x = 5
Diagonal dua = 3.5 - 3
  • 3.5 artinya 3 dikali 5 = 15
Diagonal dua = 15 - 3
Diagonal dua = 12 cm

Nah...
Hasilnya sama ya...



Mencari luas persegi

Kedua diagonal sudah diketahui :
  • Diagonal satu (d₁) = 12
  • Diagonal dua (d₂) = 12

Untuk mencari luasnya kita gunakan konsep luas belah ketupat.
Mengapa?
Karena rumus luas belah ketupat menggunakan hasil perkalian kedua diagonalnya.

Kita akan melakukan yang sama.

Luas persegi = d₁×d₂÷2

Luas persegi = 12×12÷2

Luas persegi = 72 cm²

Nah...
Inilah luas persegi yang dimaksud.

Bagaimana, sudah mengerti ya??


Soal :

2. Panjang diagonal sebuah persegi adalah 8 cm. Hitunglah luasnya!!


Ok...
Sekarang soalnya sedikit berbeda.

Di sini yang diketahui adalah panjang diagonalnya, yaitu 8 cm.
Dan kita diminta menghitung luasnya.

Ini mudah sekali.

Kita tidak perlu mencari panjang sisi perseginya.
Cukup gunakan diagonalnya saja.

Rumusnya sama dengan soal pertama ketika mencari luas.
Cuma bedanya di sini sudah diketahui berapa panjang diagonalnya.



Mencari luas persegi

Pada soal sudah diketahui diagonal persegi, yaitu 8 cm.
Sehingga :
  • Diagonal satu (d₁) = 8 cm
  • Diagonal dua (d₂) = 8 cm

Ingat ya!!
Panjang diagonal persegi sama, antara diagonal satu dan dua.

Itu sifat persegi yang harus diingat.

Selanjutnya, kita bisa menghitung luas persegi dengan memasukkan kedua diagonal yang sudah diketahui di atas.

Luas persegi = d₁×d₂÷2

Luas persegi = 8×8÷2

Luas persegi = 32 cm²

Baca juga ya :

Diagonal persegi panjangnya 10 cm. Hitunglah luasnya!

Nah...
Hanya panjang diagonal yang diketahui, sedangkan sisi-sisinya tidak tahu berapa.


Inilah tantangannya.
Tapi jangan menyerah dulu, ada caranya kok. Pastinya anda terbantu.

Konsep

Ok...
Sebelum masuk ke soalnya, kita lihat dulu konsep soalnya seperti apa. Agar semakin paham dengan materi seperti ini.

Ada dua cara untuk menuntaskan soalnya.


Menggunakan rumus pitagoras

Ketika diketahui panjang diagonal persegi, kita bisa kok mencari panjang sisinya berapa. Rumus apa yang membantu.

Rumus pitagoras dong.

Mengapa?
Karena sudut di setiap persegi adalah 90⁰.

Rumus pitagoras berlaku ketika salah satu sudut segitiga ada yang 90⁰. 
Rumusnya seperti di bawah :

c² = a² + b²
  • c = sisi terpanjang, yaitu diagonal persegi
  • a = sisi terpendek pertama
  • b = sisi terpendek kedua

Dua sisi terpendek pada persegi panjangnya sama

Jangan lupakan...
Bahwa sisi terpendek, yang ada dua pada persegi, panjangnya sama. Inilah konsep penting yang membuat kita mudah menemukan panjang sisi persegi.

Setelah bertemu sisi persegi, bisa mencari luasnya.

Luas persegi adalah sisi × sisi.
Nah, selesai.


Menggunakan rumus belah ketupat

Yap...
Ini bisa kok...

Ketika diketahui panjang diagonalnya, kita bisa langsung menggunakan rumus belah ketupat untuk mendapatkan luas persegi.

Belah ketupat juga memiliki sifat yang mirip dengan persegi, yaitu panjang semua sisinya sama.
Tetapi tidak dengan diagonalnya.

Luas = d₁ × d₂ ÷ 2

  • d₁ = diagonal pertama
  • d₂ = diagonal kedua

Pada persegi, panjang diagonal pertama dan diagonal kedua adalah sama.

Ingat itu ya...
Dan kitapun mendapatkan luas persegi.

Soal

Ok...
Setelah membaca konsepnya, sekarang kita coba contoh soalnya.

Soal :

1. Diagonal sebuah persegi adalah 10 cm. Hitunglah luasnya!


Mari gunakan cara yang pertama dulu.

Dengan mencari sisi persegi

Hitung dulu berapa sisi perseginya.


Itulah gambar perseginya, diagonalnya 10 cm.
Kita bisa mencari sisi persegi (s).


Agar lebih mudah, kita buat dalam segitiga saja ya.
Gunakan rumus pitagoras.

c² = a² + b²
  • c = sisi terpanjang
  • a dan b  dua sisi terpendek dan panjangnya sama, karena persegi
  • a = b = s

10² = s² + s²
  • s² + s² = 2s²

100 = 2s²
  • Untuk mendapatkan s², bagi 100 dengan 2

s² = 100 ÷ 2

s² = 50




Ok...
Stop dulu sampai di sana, dimana kita mendapatkan s² = 50.

Lihat lagi rumus luas persegi yuk.

Luas = s × s
Luas = s²




Nah...
Di atas bukankah kita sudah mendapatkan s²?

s² = 50 

Luas = s² = 50.

Inilah luas persegi yang dicari.
Yaitu 50 cm².

Bagaimana, sudah mengerti sampai di sana??



Tidak perlu mencari panjang sisi (s)


Karena sudah langsung mendapatkan s², kita tidak perlu lagi mencari s.
Boleh saja sih kalau mau, nanti hasilnya juga sama.

Kita akan mendapatkan luas 50 cm² juga.


Menggunakan rumus luas belah ketupat

Ok...
Sekarang coba cara kedua.
Kita gunakan rumus belah ketupat.

Lihat dulu gambar di bawah.


Diagonal pertama (d₁) = AC
Diagonal kedua (d₂) = BD

Kedua diagonal panjangnya sama.
Itu adalah salah satu sifat persegi.

  • d₁ = 10 cm
  • d₂ = 10 cm

Masukkan data di atas ke dalam rumus luas belah ketupat.

Luas belah ketupat = d₁ × d₂ ÷ 2
= d₁ × d₂ ÷ 2
= 10 × 10 ÷ 2
= 100 ÷ 2
= 50 


Luas belah ketupat sama dengan luas persegi.
Yaitu 50 cm².

Nah...
Itulah cara mendapatkan luas persegi jika diketahui panjang diagonalnya berapa.
Semoga membantu ya...


Baca juga ya :