Dua sudut saling berpelurus dengan perbandingan 3 : 7. Selisih kedua sudut itu adalah 72⁰. Berapa masing-masing sudut itu?

Kata kunci soalnya adalah sudut saling berpelurus. Nah, perhatian harus diarahkan ke sini, karena kita bisa mendapatkan kedua sudut itu masing-masing besarnya berapa.


Konsep soal

Apa itu sudut yang saling berpelurus?
Sudut saling berpelurus adalah sudut-sudut yang jika dijumlahkan hasilnya membentuk sudut lurus yang besarnya 180⁰.

Ingat ya!!
Sudut lurus besarnya selalu 180⁰.

Kalau tidak diketahui pada soal, gunakan saja besar di atas. Jangan bingung jika nilai sudutnya tidak diketahui.

Nah...
Seperti itulah konsepnya.

Soal 

Sekarang kita coba contoh soalnya.


Soal :

1. Dua buah sudut saling berpelurus dengan perbandingan 3:7. Selisih kedua sudut itu adalah 72⁰. Berapakah masing-masing kedua sudut itu?


Berdasarkan data yang diketahui pada soal, kita bisa menyelesaikannya dengan dua cara. Nanti hasilnya sama kok.

Mari kita mulai dari yang pertama.


Cara pertama

Data pada soal :
  • Perbandingan kedua sudut = 3:7
  • Keduanya membentuk sudut lurus, jadi kalau dijumlahkan akan menjadi 180 derajat.
Perbandingan kedua sudut 3:7, artinya :
  • Sudut pertama =3
    Besar sebenarnya adalah 3n
  • Sudut kedua = 7
    Besar sebenarnya sudut itu adalah 7n

Untuk mendapatkan besar sudut sebenarnya, kita tambahkan "n" di belakang masing-masing perbandingan ya...



Mencari nilai "n"

Kita harus menemukan berapa nilai "n"-nya.

Kedua sudut membentuk sudut lurus, jadi jika keduanya dijumlahkan akan menjadi 180⁰.

Sudut pertama + sudut kedua = 180⁰
3n + 7n = 180⁰
  • 3n + 7n = 10n

10n = 180
  • Untuk mendapatkan n, bagi 180 dengan 10

n = 180 ÷ 10

n = 18.



Mencari besar masing-masing sudut

Nilai n sudah diperoleh, yaitu 18.
Sekarang kita hitung besar setiap sudut.

Sudut pertama = 3n
Sudut pertama = 3×n
Sudut pertama = 3×18
Sudut pertama = 54⁰

Sudut kedua = 7n
Sudut kedua = 7×n
Sudut kedua = 7×18
Sudut kedua = 126⁰

Nah...
Kita sudah menemukan besar masing-masing sudutnya.
Sudut pertama = 54⁰
Sudut kedua = 126⁰




Cara kedua

Data selanjutnya pada soal adalah :
  • Selisih kedua sudut = 72⁰
Masih sama dengan cara pertama, kita cari besar sebenarnya dari masing-masing sudut dengan menambahkan n di belakang setiap perbandingan.
  • Sudut pertama =3
    Besar sebenarnya adalah 3n
  • Sudut kedua = 7
    Besar sebenarnya adalah 7n


Mencari nilai "n"

Tetap, kita cari nilai "n" lebih dulu menggunakan selisih kedua sudut.

Data lengkap :
  • Selisih kedua sudut = 72
  • Sudut pertama = 3n
  • Sudut kedua = 7n

Selisih kedua sudut = 72

Sudut kedua - sudut pertama = 72
  • Sudut kedua ditulis paling depan karena lebih besar dari sudut pertama
7n - 3n = 72
  • 7n-3n = 4n
4n = 72
  • Untuk mendapatkan n, bagi 72 dengan 4
n = 72 ÷ 4

n = 18



Mencari besar masing-masing sudut

Nilai n sama dengan cara pertama ya, yaitu 18. Sehingga kita bisa menghitung besar masing-masing sudut sekarang.

Besar sudut pertama adalah 3n

Sudut pertama = 3n
Sudut pertama = 3×n
Sudut pertama = 3×18
Sudut pertama = 54⁰

Besar sudut kedua adalah 7n

Sudut kedua = 7n
Sudut kedua = 7×n
Sudut kedua = 7×18
Sudut kedua = 126⁰

Hasilnya sama ya...

Kesimpulan

Ketika bertemu dengan soal perbandingan seperti ini,  cari dulu berapa besar sudut yang sebenarnya. Cara termudah dengan menambahkan "n" di belakang setiap perbandingan.

Kemudian ikuti apa yang diketahui.

Kalau kedua sudutnya saling berpelurus, berarti jika keduanya dijumlahkan akan membentuk sudut lurus yang besarnya selalu 180 derajat.

Jangan lupa ya!!
Sudut lurus selalu besarnya 180 derajat.

Kemudian jika diketahui selisih kedua sudutnya, kita tetap harus mencari besar sudut sebenarnya dengan cara menambahkan "n" di belakang masing-masing sudut.
Karena diketahui selisih, maka harus dikurangkan.

Hasil pengurangan kedua sudut harus sama dengan nilai yang diketahui pada soal. Setelah itu cari berapa "n".

Terakhir, kita bisa mencari besar masing-masing sudut dengan mengalikan "n" di setiap perbandingan.
Ok...
Bagaimana, sudah mengerti kan??

Selamat mencoba dan semoga terbantu ya...



Baca juga ya :

Dua diagonal persegi panjangnya (2x+2) cm dan (3x-3) cm. Hitunglah luasnya!

Nah...
Bagaimana kira-kira soalnya, sudah terbayang cara menjawabnya?


Jika masih bingung, perhatikan lagi penjelasan di bawah ini. Pasti bisa mengerti dengan baik karena dijelaskan juga konsep yang menyertai.

Konsep soal

Masih ingat dengan sifat-sifat persegi?
Inilah yang membantu kita dalam menyelesaikan soal ini.

Terutama sifat diagonalnya.

Kedua diagonal persegi sama panjang.

Inilah yang dijadikan patokan.
Sehingga kita bisa mendapatkan nilai x.

Setelah mendapatkan nilai x, barulah mencari panjang diagonal.

Dengan hanya menggunakan panjang diagonal sebuah persegi, kita bisa langsung menghitung luas persegi lho.
Tidak perlu mencari panjang sisinya lagi.

Caranya bagaimana?
Dengan menggunakan konsep belah ketupat.

Jika dilihat dari kedua diagonalnya, maka persegi bisa dikatakan sebagai belah ketupat. Nah, rumus luas belah ketupat bisa diterapkan.

Luas belah ketupat yaitu dengan mengalikan kedua diagonal terus dibagi dua.
Sudah selesai.

Soal

Ok...
Mari kita coba contoh soalnya agar lebih mengerti.

Soal :

1. Sebuah persegi memiliki dua diagonal yang panjangnya (2x+2) cm dan (3x-3) cm. Hitunglah luasnya!


Terlihat data yang diberikan sangat minim. Tetapi kita masih bisa mencari luas perseginya dengan menggunakan sifat-sifat persegi.

Sifat yang digunakan adalah kedua diagonal persegi selalu sama panjang.



Mencari nilai x

Kita harus mendapatkan nilai lebih dulu.

Ingat!!
Kedua diagonal persegi sama panjang.
  • diagonal satu = 2x+2
  • diagonal dua = 3x-3

Menggunakan sifat persegi, dimana kedua diagonalnya sama panjang, maka :

diagonal satu = diagonal dua

2x + 2 = 3x - 3
  • Kumpulkan suku yang sama-sama mengandung x.
    Pindahkan 2x ke ruas kanan menjadi -2x
  • Pindahkan suku yang tidak mengandung x ke ruas kiri
    -3 dipindah ke ruas kiri menjadi +3

2+3 = 3x - 2x

5 = x

Nah...
Kita sudah mendapatkan nilai x, yaitu 5.



Mencari panjang diagonal

Sekarang kita bisa mencari panjang diagonalnya.
Mau menggunakan diagonal pertama atau kedua sama saja nanti hasilnya.

Diagonal satu = 2x + 2
  • Ganti x = 5
Diagonal satu = 2.5 + 2
  • 2.5 artinya 2 dikali dengan 5 = 10
Diagonal satu = 10 + 2
Diagonal satu = 12 cm

Gunakan diagonal dua.
Diagonal dua = 3x-3
  • Ganti x = 5
Diagonal dua = 3.5 - 3
  • 3.5 artinya 3 dikali 5 = 15
Diagonal dua = 15 - 3
Diagonal dua = 12 cm

Nah...
Hasilnya sama ya...



Mencari luas persegi

Kedua diagonal sudah diketahui :
  • Diagonal satu (d₁) = 12
  • Diagonal dua (d₂) = 12

Untuk mencari luasnya kita gunakan konsep luas belah ketupat.
Mengapa?
Karena rumus luas belah ketupat menggunakan hasil perkalian kedua diagonalnya.

Kita akan melakukan yang sama.

Luas persegi = d₁×d₂÷2

Luas persegi = 12×12÷2

Luas persegi = 72 cm²

Nah...
Inilah luas persegi yang dimaksud.

Bagaimana, sudah mengerti ya??


Soal :

2. Panjang diagonal sebuah persegi adalah 8 cm. Hitunglah luasnya!!


Ok...
Sekarang soalnya sedikit berbeda.

Di sini yang diketahui adalah panjang diagonalnya, yaitu 8 cm.
Dan kita diminta menghitung luasnya.

Ini mudah sekali.

Kita tidak perlu mencari panjang sisi perseginya.
Cukup gunakan diagonalnya saja.

Rumusnya sama dengan soal pertama ketika mencari luas.
Cuma bedanya di sini sudah diketahui berapa panjang diagonalnya.



Mencari luas persegi

Pada soal sudah diketahui diagonal persegi, yaitu 8 cm.
Sehingga :
  • Diagonal satu (d₁) = 8 cm
  • Diagonal dua (d₂) = 8 cm

Ingat ya!!
Panjang diagonal persegi sama, antara diagonal satu dan dua.

Itu sifat persegi yang harus diingat.

Selanjutnya, kita bisa menghitung luas persegi dengan memasukkan kedua diagonal yang sudah diketahui di atas.

Luas persegi = d₁×d₂÷2

Luas persegi = 8×8÷2

Luas persegi = 32 cm²

Baca juga ya :

Diagonal persegi panjangnya 10 cm. Hitunglah luasnya!

Nah...
Hanya panjang diagonal yang diketahui, sedangkan sisi-sisinya tidak tahu berapa.


Inilah tantangannya.
Tapi jangan menyerah dulu, ada caranya kok. Pastinya anda terbantu.

Konsep

Ok...
Sebelum masuk ke soalnya, kita lihat dulu konsep soalnya seperti apa. Agar semakin paham dengan materi seperti ini.

Ada dua cara untuk menuntaskan soalnya.


Menggunakan rumus pitagoras

Ketika diketahui panjang diagonal persegi, kita bisa kok mencari panjang sisinya berapa. Rumus apa yang membantu.

Rumus pitagoras dong.

Mengapa?
Karena sudut di setiap persegi adalah 90⁰.

Rumus pitagoras berlaku ketika salah satu sudut segitiga ada yang 90⁰. 
Rumusnya seperti di bawah :

c² = a² + b²
  • c = sisi terpanjang, yaitu diagonal persegi
  • a = sisi terpendek pertama
  • b = sisi terpendek kedua

Dua sisi terpendek pada persegi panjangnya sama

Jangan lupakan...
Bahwa sisi terpendek, yang ada dua pada persegi, panjangnya sama. Inilah konsep penting yang membuat kita mudah menemukan panjang sisi persegi.

Setelah bertemu sisi persegi, bisa mencari luasnya.

Luas persegi adalah sisi × sisi.
Nah, selesai.


Menggunakan rumus belah ketupat

Yap...
Ini bisa kok...

Ketika diketahui panjang diagonalnya, kita bisa langsung menggunakan rumus belah ketupat untuk mendapatkan luas persegi.

Belah ketupat juga memiliki sifat yang mirip dengan persegi, yaitu panjang semua sisinya sama.
Tetapi tidak dengan diagonalnya.

Luas = d₁ × d₂ ÷ 2

  • d₁ = diagonal pertama
  • d₂ = diagonal kedua

Pada persegi, panjang diagonal pertama dan diagonal kedua adalah sama.

Ingat itu ya...
Dan kitapun mendapatkan luas persegi.

Soal

Ok...
Setelah membaca konsepnya, sekarang kita coba contoh soalnya.

Soal :

1. Diagonal sebuah persegi adalah 10 cm. Hitunglah luasnya!


Mari gunakan cara yang pertama dulu.

Dengan mencari sisi persegi

Hitung dulu berapa sisi perseginya.


Itulah gambar perseginya, diagonalnya 10 cm.
Kita bisa mencari sisi persegi (s).


Agar lebih mudah, kita buat dalam segitiga saja ya.
Gunakan rumus pitagoras.

c² = a² + b²
  • c = sisi terpanjang
  • a dan b  dua sisi terpendek dan panjangnya sama, karena persegi
  • a = b = s

10² = s² + s²
  • s² + s² = 2s²

100 = 2s²
  • Untuk mendapatkan s², bagi 100 dengan 2

s² = 100 ÷ 2

s² = 50




Ok...
Stop dulu sampai di sana, dimana kita mendapatkan s² = 50.

Lihat lagi rumus luas persegi yuk.

Luas = s × s
Luas = s²




Nah...
Di atas bukankah kita sudah mendapatkan s²?

s² = 50 

Luas = s² = 50.

Inilah luas persegi yang dicari.
Yaitu 50 cm².

Bagaimana, sudah mengerti sampai di sana??



Tidak perlu mencari panjang sisi (s)


Karena sudah langsung mendapatkan s², kita tidak perlu lagi mencari s.
Boleh saja sih kalau mau, nanti hasilnya juga sama.

Kita akan mendapatkan luas 50 cm² juga.


Menggunakan rumus luas belah ketupat

Ok...
Sekarang coba cara kedua.
Kita gunakan rumus belah ketupat.

Lihat dulu gambar di bawah.


Diagonal pertama (d₁) = AC
Diagonal kedua (d₂) = BD

Kedua diagonal panjangnya sama.
Itu adalah salah satu sifat persegi.

  • d₁ = 10 cm
  • d₂ = 10 cm

Masukkan data di atas ke dalam rumus luas belah ketupat.

Luas belah ketupat = d₁ × d₂ ÷ 2
= d₁ × d₂ ÷ 2
= 10 × 10 ÷ 2
= 100 ÷ 2
= 50 


Luas belah ketupat sama dengan luas persegi.
Yaitu 50 cm².

Nah...
Itulah cara mendapatkan luas persegi jika diketahui panjang diagonalnya berapa.
Semoga membantu ya...


Baca juga ya :

Memfaktorkan 3x² - 48

Memfaktorkan artinya membuat suatu fungsi menjadi bentuk ke pengali-pengalinya. Jadi, apa saja yang bisa dikali sehingga menjadi fungsi tersebut.


Konsep

Kalau masih bingung dengan pengertian di atas, sekarang kita langsung coba dengan contoh agar mudah dimengerti.

Misalnya 12.

12 bisa difaktorkan atau bentuknya dibuat menjadi bentuk perkalian seperti ini.
  • 12 = 4×3
  • 12 = 6×2
  • 12 = 12×1

Seperti itulah kira-kira yang akan dilakukan ketika memfaktorkan. Kita cari bilangan apa saja yang jika dikali bisa menjadi 12.
Termasuk memfaktorkan fungsi pada soal yang kita bahas kali ini.

Soal

Kita coba ke soalnya sekarang.

Soal :

1. Faktorkan fungsi berikut f(x) = 3x²-48!


Berikut langkah-langkahnya.



Mengeluarkan fungsi dengan 3

Maksudnya seperti ini.

f(x) = 3x²-48
  • 3 dan 48 sama-sama bisa dibagi 3
  • Jadi kita bagi keduanya dengan 3
  • 3x² ÷ 3 = x²
  • 48 ÷ 3 = 16 
Sehingga bentuknya menjadi :

f(x) = 3(x²- 16)

Lihat bentuk di atas.
  • Angka 3, yang menjadi pembagi, diletakkan diluar tanda kurung, sedangkan x² dan 16 ada di dalam kurung.

Inilah bentuk pertama yang dicari.



Memfaktorkan bentuk x²-16

Ketika 3 sudah di luar kurung, kitapun dengan mudah memfaktorkan bentuk yang tersisa, yaitu x²-16. Nah, aturannya seperti ini.

Perhatikan ya!!
  • a²-b² = (a+b)(a-b)

Bentuk di ataslah yang kita pakai.

x²-16 = x² - 4²
  • 16 = 4²
x² - 4² kemudian :
  • a = x
  • b = 4

Selanjutnya :
x² - 4² = (x+4)(x-4)




Menggabungkan keduanya

Pada langkah pertama kita sudah mendapatkan :
  • f(x) = 3(x²- 16)
Kemudian kita dapatkan lagi :
  • x² - 16 = (x+4)(x-4)
Ganti x² - 16 dengan (x+4)(x-4)

Bentuk akhirnya menjadi : 

f(x) = 3(x²- 16)
f(x) = 3(x+4)(x-4)

Inilah faktor yang kita cari.



Soal :

2. Silahkan faktorkan f(x) = 4x²-16!



Sekarang kita coba soal selanjutnya.
Bagaimana dengan bentuk seperti ini?

Langkahnya mirip.

Lihat kembali bentuk ini :
  • a²-b² = (a+b)(a-b)
Kita akan menggunakannya lagi.

f(x) = 4x²- 16

f(x) = (2x)² - (4)²
  • 4x² bisa diubah menjadi (2x)²
  • 16 bisa diubah menjadi 4²
Lihat lagi...
Kita bisa samakan seperti bentuk umumnya.
f(x) = (2x)² - (4)²
f(x) = a²-b²

Kita dapatkan :
  • a = 2x
  • b = 4
Paham ya sampai di sini?


Hasil akhir faktornya

Dari bentuk terakhir, f(x) = (2x)² - (4)² akan diubah menjadi :
a²-b² = (a+b)(a-b)

f(x) = (2x)² - (4)²
f(x) = (2x+4)(2x-4)

Itulah bentuk akhirnya ya...



Baca juga ya :

Lebih besar 0,59 atau 0,6?

Membandingkan dua bilangan desimal bisa membingungkan bagi mereka yang belum mengerti konsepnya.


Ayo, mana yang lebih besar, 0,59 atau 0,6?

Soal 

Mari kita cek langsung soalnya ya.


Soal :

1. Manakah yang lebih besar antara 0,59 dan 0,6?


Ada dua cara untuk menyelesaikan soal ini.


1. Cara pertama

Lihat lagi kedua bilangan di atas.
  • 0,59
  • 0,6
Perhatikan langkahnya ya!
  • Kita bandingkan angkanya dari paling depan, dari kiri.
  • Angka pertama dari masing-masing bilangan adalah 0 (berwarna merah)
    Di sini karena sama-sama nol, kita tidak bisa menentukan mana yang lebih besar
  • Angka kedua dari masing-masing bilangan adalah 5 dan 6 (warna biru)
    Angka 6 pasti lebih besar, sehingga 0,6 adalah bilangan terbesar.

Nah...
Di angka kedua, yang berwana biru, kita mendapatkan 6 lebih besar dari 5. Sehingga langsung tahu bahwa bilangan yang lebih besar adalah 0,6.




Bagaimana dengan angka 9 di belakang 0,59?

Tidak berpengaruh lagi. Karena kita melihat angkanya dari kiri. Ketika sudah bertemu dengan angka yang lebih besar, maka angka 9 di belakang 5 tidak diperlukan lagi.
Paham ya??


2. Cara kedua

Ada satu cara lagi yang membuat proses membandingkan lebih mudah.
  • 0,59
  • 0,60
Perhatikan bilangan kedua, 0,6 ditulis menjadi 0,60.
0,6 dan 0,60 nilainya sama.
Kita bisa menambahkan 0 dibelakang angka terakhir dan tidak mengubah nilai bilangan desimal tersebut.
  • 0,59
  • 0,60
Sekarang kedua bilangan sama-sama memiliki dua angka di belakang koma. 
Inilah tujuan penambahan 0 di belakang 0,6 agar ada dua angka di belakang koma.

Tinggal lihat saja bilangannya, lebih besar mana 59 atau 60?
Tentu saja 60.

Dan bilangan yang lebih besar adalah 0,60.

Bagaimana, jelas kan??
Seperti itulah cara membandingkan dua bilangan desimal.


Soal :

2. Lebih besar mana antara 0,28 dengan 0,283?


Mari kita kerjakan.


1. Cara pertama

Tulis lagi kedua bilangannya.
  • 0,28
  • 0,283
Kita lihat dari paling kiri atau depan.
  • Angka pertama dari kedua bilangan adalah 0 (berwarna merah)
    Keduanya sama besar dan kita lanjutkan ke angka berikutnya
  • Angka kedua dari kedua bilangan adalah 2 (berwarna oranye)
    Keduanya sama-sama 2, lanjut ke angka selanjutnya
  • Angka ketiga dari kedua bilangan adalah 8 (warna biru)
    Karena sama-sama 8, kita lanjut ke angka selanjutnya
  • Untuk angka terakhir, hanya 0,283 yang mempunyai angka ke empat sedangkan 0,28 hanya sampai angka ketiga.

Jadi...
Jelas yang lebih besar adalah 0,283 karena penentunya ada di angka terakhir.


2. Cara kedua

Kita gunakan cara yang sama seperti soal pertama.
  • 0,28 dibuat menjadi 0,280 agar memiliki tiga angka di belakang koma sama seperti 0,283 yang ada tiga angka di belakang koma.
  • 0,28 = 0,280
    Penambahan 0 di belakang angka terakhir pada bilangan desimal tidak mengubah nilai bilangan.

Sekarang kita punya dua bilangan :
  • 0,280
  • 0,283
Jelas kan mana yang lebih besar?
Yang lebih besar adalah 0,283.

Ok...
Itulah cara membandingkan dua bilangan desimal.
Semoga membantu ya...


Baca juga ya :

Segitiga dengan alas (3x+2) cm dan tinggi 6 cm. Berapa nilai x agar luasnya kurang dari 24 cm²?

Untuk soal ini, kita hanya memerlukan rumus luas segitiga. Tetapi menggunakan konsep pertidaksamaan.

Itu saja bedanya.


Contoh soal

Ok...
Kita masuk ke contoh soalnya saja yuk biar langsung mengerti.


Soal :

1. Agar luas segitiga dengan alas (3x+2) cm dan tinggi 6 cm kurang dari 24 cm², berapakah batas nilai x?


Diketahui pada soal :
  • Alas (a) = 3x+2
  • Tinggi (t) = 6 cm
  • Luas = 24 cm²

Sekarang kita gunakan rumus luas segitiga.



Masukkan data-data yang diketahui.


  • Pada soal dikatakan jika luasnya kurang dari 24.
  • Jadi rumus luasnya kita tukar posisi, L di sebelah kanan, sehingga menjadi < L

Terus :
  • Masukkan nilai dari alas (a) dan tinggi (t)
  • Sederhanakan 6 dan 2.
    Sama-sama dibagi 2.


  • 3 di sebelah kiri berfungsi sebagai pengali.
  • Pindahkan 3 ini ke ruas kanan sehingga berubah menjadi pembagi (ketika pindah ruas maka tandanya dibalik, dari pengali menjadi pembagi).


  • Pindahkan +2 yang ada di ruas kiri ke ruas kanan menjadi -2


  • Untuk mendapatkan x, kita bagi 6 dengan 3.
  • Angka di depan x adalah 3, itulah mengapa 6 harus dibagi dengan 3, sesuai dengan angka di depan x

Sehingga diperoleh x < 2.
Inilah nilai x, agar luasnya kurang dari 24 cm².


Bagaimana jika luasnya harus lebih dari 24 cm²?

Soalnya masih mirip, besar luas, alas dan tingginya masih sama seperti soal pertama. Yang membedakan hanyalah luasnya harus lebih dari 24 cm².

Diketahui :
  • Alas (a) = (3a+2)
  • Tinggi (t) = 6 cm
  • Luas (L) = 24 cm²

Sekarang syaratnya diubah menjadi lebih dari 24 cm².


Kemudian :



Nah...
Diperoleh a > 2.

Seperti itulah caranya dan semoga membantu ya...


Baca juga ya :

Ditempat parkir, mobil kecil lebih banyak dari mobil besar 94,7%. Jika selisihnya 18, hitunglah banyak mobil kecil!

Ini adalah soal yang ditanyakan salah satu pembaca di blog ini. Dan sekarang akan coba saya jawab berikut caranya.


Soal

Baik, mari kita coba soalnya.


Soal :

1. Di sebuah tempat parkir, mobil kecil lebih banyak dari mobil besar  sebesar 94.7%. Jika selisih kedua mobil itu 18, hitunglah banyak mobil kecil!


Pertama kali membaca soalnya, memang agak membingungkan. Saya sempat mencoba memisalkan bahwa 94,7% itu adalah selisihnya.

Sehingga 94,7% itu sama dengan 18.

Ternyata, dengan cara ini, jumlah total mobil yang diperoleh 19.
Maksudnya ditempat parkir ada 19 mobil.

Jadi, tidak mungkin dengan total mobil 19, diperoleh selisih 18. Jika dipaksakan, maka mobil besar ada setengah.
Tidak mungkin dong ada mobil yang banyaknya setengah?



Cara lain


Sekarang pemahaman soalnya diubah.
94,7% adalah banyak mobil kecil.

Sehingga kita bisa mencari mobil besar.

Mobil besar = 100% - mobil kecil
Mobil besar = 100% - 94,7%
Mobil besar = 5,3%

Ingat, total mobil selalu 100%

Nah, kita mendapatkan data berikut :
  • Mobil kecil = 94,7%
  • Mobil besar = 5,3%



Selanjutnya kita bisa cari banyak mobil masing-masing.
Pertama, misalkan dulu total mobilnya = T.

Mobil kecil = persen mobil kecil × total mobil
Mobil kecil = 94,7% × T
Mobil kecil = 0,947×T
Mobil kecil = 0,947T

  • 94,7% = 94,7 ÷ 100
    = 0,947

Mobil besar = persen mobil besar × total mobil
Mobil besar = 5,3% × T
Mobil besar = 0,053 × T
Mobil besar = 0,053T

  • 5,3% = 5,3/100
    = 0,053
Data lebih lengkap :
  • Mobil kecil = 0,947T
  • Mobil besar = 0,053T



Kemudian, data selanjutnya pada soal :
  • Selisih kedua mobil = 18

Mobil kecil - mobil besar = 18

0,947T - 0,053T = 18
0,894T = 18

  • Untuk mendapatkan T, maka 18 harus dibagi dengan 0,894

T = 18 ÷ 0,894
T = 20,13

T dibulatkan menjadi 20.

Sehingga total mobil yang ada pada parkir itu adalah 20.



Mencari banyak mobil masing-masing


Jumlah mobil totalnya sudah diketahui dan sekarang kita bisa mencari masing-masing banyak mobil, yaitu mobil kecil dan mobil besar.

Mobil kecil = 0,947T
Mobil kecil = 0,947 × T
Mobil kecil = 0,947 × 20
Mobil kecil = 18,94 

Dibulatkan menjadi 19 buah.

Mobil besar = 0,053T
Mobil besar = 0,053 × T
Mobil besar = 0,053 × 20
Mobil besar = 1,06.

Dibulatkan menjadi 1 buah.

Nah...
Kita sudah mendapatkan bahwa :
  • Mobil kecil = 19 buah
  • Mobil besar = 1 buah.

Jika kita kurangkan antara mobil kecil dengan mobil besar, hasilnya 18.

Itulah jawaban saya.
Jika ada koreksi, silahkan di kolom komentar ya. Mudah-mudahan membantu dan selamat belajar bagi adik-adik semuanya...


Baca juga ya :